Suara.com - Pembahasan mengenai kepemimpinan wasit yang memimpin laga Bahrain vs Timnas Indonesia, Ahmed Al Kaf belum usai. Sejumlah media di Timur Tengah mengabarkan kondisi Ahmed Al Kaf saat ini.
Sejumlah media di Timur Tengah kekinian lebih menyoroti perihal serangan netizen Indonesia ke akun sosial media milik Al Kaf.
Media Slaati yang berbasis di Arab Saudi misalnya menyoroti serangan netizen ke akun Instagram Al Kaf. "Seorang wasit asal Oman mendapat serangan hebat dari suporter Indonesia," tulis judul media tersebut.
Dalam ulasannya, media tersebut menyebut bahwa Al Kaf mendapatkan komentar pedas sebanyak 21ribu dari netizen Indonesia.
Baca Juga: Dua Kakak Kevin Diks Juga Pesepak Bola: Setim dengan Eks PSG Keturunan Surabaya
"Komentar diposting di akunnya yang mengkritik keputusannya dan komentar tersebut mencapai lebih dari 21.000, sehingga membuat dia (Ahmed Al Kaf) menonaktifkan akunnya," tulis media tersebut.
"Patut dicatat, pertandingan tersebut berakhir positif dengan hasil imbang dua gol untuk masing-masing tim," sambung media Arab itu.
Sementara itu media yang berbasis di UEA, Erem News juga menurunkan artikel dengan angel serangan netizen Indonesia ke akun Instagram Al Kaf.
Sementara itu, akun Facebook mondialiq melaporkan bahwa wasit Al Kaf mendapat ancaman pembunuhan di sosial media.
"Ancaman kematian mencapai akun Instagram wasit Oman, memaksa wasit untuk menonaktifkan akunnya setelah komentar mencapai 30.000," tulis postingan akun FB itu.
Sempat beredar video pasca pertandingan, Al Kaf meminta publik Indonesia tidak menyalahkan dirinya dan menegaskan ia telah memimpin pertandingan dengan adil.
"Saya adalah wasit yang memimpin laga Bahrain kontra Indonesia hari ini. Dengan ini saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena melebihi batas waktu permainan ataupun keputusan lain yang terkesan memihak Bahrain daripada Indonesia," ucap Ahmed Al-Ka
"Suporter Indonesia melampiaskan amarahnya kepada wasit akibat perpanjangan waktu tambahan yang membuat negaranya gagal menang melawan Bahrain," ulas media UEA itu.