Sementara wakil presiden Dewan FIFA yang bukan presiden konfederasi dan anggota Dewan FIFA masing-masing menerima kompensasi tahunan bersih sebesar USD 250.000 (Rp 3,8 miliar).
Selain itu, setiap anggota juga menerima tunjangan harian saat bertugas sebesar USD 250, atau USD 150 jika FIFA menanggung biaya sarapan, makan siang, atau makan malam.
Jejak Karier Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa
Sebagai tokoh utama di dunia sepak bola, Salman juga memiliki berbagai jabatan di FIFA, termasuk sebagai Wakil Ketua Komite Pengembangan FIFA. Jabatan-jabatan ini tentunya memberikan kompensasi yang signifikan, sesuai dengan tanggung jawab besar yang diembannya di panggung sepak bola internasional.
Shaikh Salman telah menjabat sebagai Presiden AFC sejak 2013 dan berhasil mempertahankan posisinya hingga kini. Pada Kongres AFC 2023, ia terpilih kembali tanpa pesaing, memperpanjang masa jabatannya hingga 2027.
Sebelum menjadi Presiden AFC, Shaikh Salman telah memimpin Federasi Sepak Bola Bahrain selama 11 tahun, periode di mana ia berhasil membawa Bahrain mencapai prestasi tertinggi di Piala Asia 2004 dan mencapai peringkat tertinggi dalam sejarah FIFA.
Dengan posisinya yang strategis dan pengaruh besar dalam sepak bola Asia dan dunia, tak heran jika berbagai insiden kontroversial, seperti pertandingan Indonesia vs Bahrain, sering kali menyeret namanya.
Dengan gaji dan jabatan tinggi seperti itu, mungkinkan Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa berani 'bermain di belakang' demi kepentingan dan keuntungannya sendiri?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Coach Justin Ungkap 'Konspirasi AFC' di Balik Timnas Indonesia yang Dikerjai Wasit