Suara.com - Wasit yang akan memimpin lanjutan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Cina vs Timnas Indonesia pada 15 Oktober 2024 jadi sorotan. Wasit Uni Emirat Arab (UEA) Omar Al Ali akan menjadi pengadil laga Cina vs Timnas Indonesia.
Keputusan AFC kembali menunjuk wasit dari Timur Tengah di laga Timnas Indonesia pun menarik perhatian publik. Pasalnya, di laga melawan Bahrain, wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf banyak membuat keputusan kontroversial.
Lantas seperti apa rekam jejak wasit UEA, Omar Al Ali?
Omar Al Ali sebelum menjadi seorang wasit ialah mantan pemain klub lokal di kota Sharjah. Namun ia pensiun di usia masih sangat muda yakni 17 tahun. Ia banting stir menjadi wasit.
Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia usai Ditahan Bahrain, Naik atau Turun?
Omar termasuk wasit muda UEA dengan karier cukup menonjol. Di usia 26 tahun ia sudah mendapatkan lencana wasit internasional. Dia menjadi wasit termuda kedua dari UEA yang meraih catatan tersebut.
"Menjadi wasit mengajarkan saya banyak hal, seperti kesabaran dan daya tahan. Saya menjadi wasit UEA yang lulus dari program Wasit Masa Depan AFC pada 2014," kata Omar seperti dilansir dari Emirates Today.
Yang menarik, jika wasit Ahmed Al Kaf kesehariannya bekerja menjadi sopir bus sekolah swasta, Omar juga punya pekerjaan unik.
Omar mengaku bahwa ia adalah aparatur sipil negara alias PNS yang bekerja di kota Sharjah. Ia bekerja sebagai PNS di level kotamadya.
"Saya bekerja sebagai kepala divisi di kotamadya Kota Sharjah dan sifat pekerjaan saya ialah merencakan rencana dan memantau finansial tiap departemen. Pekerjaan resmi saya sebenarnya tak jauh berbeda dengan tugas seorang wasit, karena harus membutuhkan kesabaran dan kekuatan karakter," ucapnya.
Baca Juga: Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Wasit Ahmed Al-Kaf: Pahami Posisi Saya....
Namun kepemimpinan wasit Omar sempat jadi sorotan saat pertandingan antara Australia vs Bahrain. Wasit Omar dituding membantu Bahrain untuk mendapatkan kemenangan.
Omar memberikan kartu merah untuk pemain Australia, Kusini Yengi. Dalam laga itu, Bahrain juga menggunakan taktik gulang-guling, sehingga membuat The Socceroos frustasi.