![Para pemain Timnas Indonesia menjalani sesi foto jelang matchday ketiga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10/2024) malam WIB. [Dok [PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/11/73068-para-pemain-timnas-indonesia-menjalani-sesi-foto-jelang-matchday-ketiga-grup-c.jpg)
Momen ini terjadi di babak pertama ketika Struick akhirnya bisa mendapatkan bola di dekat kotak penalti Bahrain. Ia lantas ditekel oleh bek lawan dan bola seharusnya menjadi sepak pojok buat Indonesia.
Alih-alih demikian, wasit Ahmed Al Kaf justru menganggap Struick melakukan pelanggaran. Besar kemungkinan karena lawan yang menekel Struick justru meringis kesakitan terkena “sedikit” benturan usai melakukan aksi bertahan.
Sepanjang pertandingan, Ahmed Al Kaf yang identik dengan kepala plontos itu, juga “sensitif” melihat pemain Bahrain jika berduel dengan pemain Indonesia. Pemain Bahrain seolah tak boleh dirugikan sehingga kerap pelanggaran diberikan buat Indonesia.
Statistik pertandingan tak bisa berbohong soal fakta ini. Timnas Indonesia tercatat didakwa melakukan 27 kali pelanggaran, berbanding 10 kali milik Bahrain.
3. Tak Ada VAR, Gawang Indonesia Sah Bergetar?

Situasi sepak pojok yang bisa dimanfaatkan Mohamed Marhoon menjadi gol sangat layak diperdebatkan. Tidak ada VAR untuk memastikan keabsahan proses terjadinya gol tersebut.
Padahal ada kemungkinan penyerang Bahrain, Husein Abdulkarim, terjebak offside karena sentuhan bola pertama dilakukan oleh pemain Bahrain.
Entah apa yang ada di benak Ahmed Al Kaf. Apa memang jala gawang Indonesia harus bergetar tanpa VAR dan Ahmed Al Kaf baru sadar; kalau pertandingan sudah lebih tiga menit dari waktu injury time yang ditunjukkan rekan wasitnya, sehingga harus buru-buru menuntaskan pertandingan.
Kontributor: Aditia Rizki
Baca Juga: Termasuk Egy Maulana Vikri, Ini Daftar 4 Pemain yang Dicoret Shin Tae-yong vs Bahrain