Suara.com - Bahrain punya ranking FIFA lebih tinggi ketimbang timnas Indonesia. Dengan status tersebut, apakah tim asuhan Dragan Talajic tetap memainkan sepak bola negatif?
Sepak bola negatif dilakukan Bahrain ketika menghadapi tim besar. Ia bermain bertahan serta mengulur waktu saat unggul.
Hal itu terjadi ketika Dilmun Warriors mencuri kemenangan di markas Australia. Dalam laga tersebut, Bahrain menang dengan skor 1-0 berkat gol bunuh diri Harry Souttar.
Dalam pertandingan itu, pemain Bahrain membuat Australia frustasi karena sering mengulur waktu dan guling-guling.
Baca Juga: Perbandingan Nilai Pasar Kevin Diks Vs Jay Idzes, Bek Copenhagen Beri Sinyal Ingin ke Jakarta
Salah satunya ketika pelanggaran yang membuat striker Australia, Kusini Yengi melanggar keras Waleed Al-Hayyam.
Yengi memang mengangkat kaki terlalu tinggi dan mengenai leher pemain Bahrain. Al-Hayyam langsung kesakitan bahkan kejang-kejang.
Menariknya ketika menghadapi timnas Indonesia, apakah Bahrain bakal melakukan hal yang sama. Secara skuad Garuda punya ranking lebih rendah ketimbang tim asuhan Dragan Talajic.
Jika Bahrain tetap menerapkan negatif football dengan mengulur waktu, timnas Indonesia harus pintar mengatur emosi agar tidak terpancing trik licik Bahrain.
Baca Juga: Hati-hati Hadapi Bahrain, 11 Pemain Timnas Indonesia Bisa Absen Lawan China