Infografis
Suara.com - Hal mudah bagi Maarten Paes untuk memutuskan membela Timnas Indonesia. Hal ini diungkap oleh kiper Dallas FC kepada FIFA dalam wawancara ekslusif.
Paes menceritakan bahwa sebelum ia menjadi WNI dan membela Timnas Indonesia, sudah ada ikatan batin lewat sang nenek. Menurut Paes, sang nenek adalah orang paling istimewa dalam hidupnya.
"Hubungan dengan Indonesia melalui nenek saya. Ia adalah orang yang sangat istimewa dalam hidup saya," ujar Maarten Paes.
"Nenek saya selalu mengajarkan saya tentang budaya Indonesia. Saya sudah tahu selama beberapa tahun sebelum saya tahu memenuhi syarat untuk membela Timnas Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Maarten Paes Sudah Tiba di Bahrain: Segalanya akan Lebih...
Maarten Paes mengungkapkan bahwa akhir tahun lalu pihak PSSI menghubungi dirinya. Saat itu kesehatan sang nenek menurun drastis. Bagi Paes, momen tersebut jadi kenangan terakhir bersama sang nenek.
"Kabar bahwa saya akan bermain untuk Indonesia membuatnya tersenyum untuk terakhir kalinya. Saya melihat betawa istimewanya hal itu saat saya memberitahunya," kenang Paes.
"Pada akhirnya, itu adalah keputusan yang mudah (membela Timnas Indonesia). Dia meninggal awal tahun ini, jadi dia tidak sempat melihat debut saya," kata Paes.
![Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes mengalami cedera pergelangan tangan ringan jelang skuad Garuda menghadapi Bahrain dan China dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 10 dan 15 Oktober mendatang. [Dok. IG/Maarten Paes]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/03/47897-kiper-timnas-indonesia-maarten-paes-mengalami-cedera-pergelangan-tangan-ringan.jpg)
Ditegaskan oleh Paes dari dua pertandingan yang sudah dijalani bersama Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, ia menilai pasukan Shin Tae-yong adalah tim yang hebat.
Selain itu, Paes pun merasa tidak kesulitan soal jarak dari Amerika Serikat ke Indonesia. Baginya itu sebuah tantangan dan ia siap melewatinya.
Baca Juga: Bahrain Punya Senjata Rahasia Mirip Timnas Indonesia
"Saya memiliki tim yang hebat di sekitar saya, siap membantu saya mengataasi masalah seperti lamanya penerbangan. Dan saya pikir, saya siap menghadapi tantangan itu semua,"
"Semua berjalan lancar, dan saya juga menikmati belajar bahasa. Saya rasa dalam beberapa bulan ke depan, semuanya jadi lebih mudah," kata Paes.
