Suara.com - Timnas Indonesia harus tahun 'dosa besar' Timnas Bahrain jelang laga tandang melawan Bahrain dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Pelatih Jepang dan Australia telah memberikan peringatan keras kepada timnas Indonesia mengenai taktik "kotor" yang kerap kali digunakan oleh tuan rumah.
Pengalaman pahit pernah dirasakan oleh Jepang dan Australia saat berhadapan dengan Bahrain.
Suporter tuan rumah kerap kali mengganggu konsentrasi pemain lawan dengan sorakan nyaring dan aksi provokatif di luar batas sportivitas.
Bahkan, laser pointer pernah diarahkan ke pemain Jepang saat hendak mengeksekusi penalti.
Baca Juga: Terungkap! Nathan Tjoe-A-On Punya Rekan Orang Indonesia Bahkan Sebelum Dinaturalisasi
Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, mengecam keras tindakan tidak sportif tersebut.
Selain gangguan dari suporter, gaya permainan Bahrain juga patut diwaspadai. Tim asuhan Dragan Talajic cenderung lebih banyak bertahan dan mengandalkan serangan balik.
Strategi ini terbukti ampuh saat mereka berhasil mencuri kemenangan atas Australia.
Pelatih Australia saat itu, Graham Arnold, sangat menyayangkan permainan Bahrain yang dinilai terlalu defensif dan minim atraktivitas.
Timnas Indonesia perlu belajar dari pengalaman buruk yang dialami Jepang dan Australia.
Baca Juga: Bocoran Rekan Mees Hilgers: 3 Pemain Keturunan Potensi Merapat ke Timnas Indonesia
Persiapan matang baik dari segi fisik maupun mental sangat diperlukan untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di Bahrain.
Selain itu, skuad Garuda juga harus siap menghadapi tekanan dari suporter tuan rumah yang dikenal sangat fanatik.
Pertandingan melawan Bahrain akan menjadi ujian sesungguhnya bagi timnas Indonesia.
Kemenangan di laga tandang ini akan menjadi modal berharga bagi Timnas Indonesia untuk terus bersaing di papan atas klasemen.