Suara.com - Luka mendalam masih tertanam dalam sejarah sepak bola Timnas Indonesia. Tahun 2012, Garuda harus merelakan diri dibantai Bahrain dengan skor telak 10-0. Sebuah kekalahan memalukan yang tak pernah bisa dilupakan. Kini, kesempatan untuk membalas dendam itu hadir kembali.
Undian Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia telah mempertemukan Indonesia dengan Bahrain dalam satu grup yang sama.
Keberadaan kedua tim dalam satu grup seakan menjadi takdir yang sudah tertulis.
Indonesia, yang tergabung di Grup C bersama sejumlah raksasa Asia seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi, punya misi khusus untuk memperbaiki rekor buruknya.
Baca Juga: Berapa Poin yang Dibutuhkan Timnas Indonesia Lolos dari Babak Tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Menghadapi tim-tim elite Asia memang bukan perkara mudah bagi Indonesia.
Sejarah pertemuan kedua tim selalu didominasi oleh kemenangan lawan. Namun, kekalahan telak 10-0 dari Bahrain tentu menjadi motivasi tersendiri bagi skuad Garuda.
Kala itu, Indonesia dilatih oleh Aji Santoso dan harus tampil tanpa skuad terbaik akibat konflik internal PSSI.
Saat itu PSSI memutuskan memberhentikan pelatih asal Belanda, Wim Rijsbergen.
Nama-nama yang memperkuat Timnas Indonesia seperti Gunawan Dwi Cahyo, Irfan Bachdim, Hengky Ardiles, Muhammad Taufiq, Ferdinand Sinaga, hingga Diego Michiels.
Baca Juga: Suporter Bahrain: Timnas Indonesia Lebih Baik, Semoga Allah Melindungi Kami
Bahrain, yang tampil dengan kekuatan penuh, dengan mudah menghancurkan pertahanan Timnas Indonesia. Kekalahan tersebut menjadi titik terendah dalam sejarah Timnas Indonesia senior.
Kini, 12 tahun berlalu, Indonesia kembali bertemu dengan Bahrain dalam ajang yang sama.
Skuad Garuda, yang kini dipimpin oleh pelatih Shin Tae-yong, diharapkan mampu tampil lebih baik dan memberikan perlawanan sengit.
Laga kandang dan tandang melawan Bahrain akan menjadi ujian berat bagi Indonesia untuk membuktikan progres yang telah diraih.
Perjalanan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan dimulai dengan laga tandang melawan Arab Saudi pada September mendatang.
Setelah itu, giliran Bahrain yang akan menjadi lawan. Laga ini tentu akan menjadi sorotan utama bagi pecinta sepak bola Indonesia. Akankah Indonesia mampu membalas dendam atas kekalahan memalukan 12 tahun lalu? Kita tunggu saja.