Infografis
Suara.com - Pemain naturalisasi Eliano Reijnders telah tiba di Bahrain (7/10/2024) pagi waktu setempat. Eliano hadir bersama bek FC Twente, Mees Hilgers.
Eliano Reijnders dan Mees Hilgers bakal jalani debut bersama Timnas Indonesia melawan Bahrain pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (10/10).
Penampilan kedua pemain sangat ditunggu oleh suporter Timnas Indonesia. Khusus untuk Eliano, ada cerita menarik soal sosok sang ayah, Martin Reijnders yang juga mantan pesepak bola.
Martin merupakan mantan pemain PEC Zwolle--klub yang saat ini dibela oleh anak keduanya, Eliano. Ia bermain 8 musim bersama PEC.
Baca Juga: Shin Tae-yong Kehilangan Satu Sosok Penting Jelang Timnas Indonesia Lawan Bahrain dan China
Martin Reijnders diketahui sempat menjadi rekan satu tim eks bek Manchester United, Jaap Stam. Momen ini terjadi pada musim 1992-93 ketika membela PEC Zwolle.
![Foto lawas calon pemain Timnas Indonesia, Eliano Reijnders [Tangkap layar Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/07/67033-eliano-reijnders.jpg)
Martin Reijnders sempat bermain di Finlandia bersama FC Haka dan FC Jokerit. Ia meraih juara Liga Finlandia bersama FC Hakka pada musim 1999 dan 2000.
Dalam sesi podcast dengan media Belanda, Tubantia, Martin sempat menceritakan bagaimana ia mendidik kedua putranya yang jadi pesepak bola.
Seperti diketahui, kakak Eliano Reijnders, Tijjani Reijnders adalah pemain tengah andalan AC Milan dan tim nasional Belanda.
Menurut Martin, ia bersikap tegas di awal-awal Tijjani jadi pesepak bola. Martin mengatakan jika ia jadi pelatih anaknya, ia tak segan untuk menendang Tijjani karena bermain buruk.
Baca Juga: Bahrain Pernah Bantai Timnas Indonesia 10-0, Dragan Talajic Ingin Ulang Memori Kelam Garuda?
![Gelandang AC Milan keturunan Indonesia, Tijjani Reijnders membawa timnya menang 2-1 atas Inter Milan dalam lanjutan Serie A 2024/2025 di Stadion San Siro, Milan, Senin (23/9/2024) dini hari WIB. [Dok. IG TIjjani Reijnders]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/23/59254-gelandang-ac-milan-keturunan-indonesia-tijjani-reijnders-pasca-membawa-timnya-menang-2-1-atas-inter.jpg)
"Saya berkata kepadanya, 'saya akan tendang kamu keluar dari sepak bola jika saya jadi pelatih. Kamu tidak melakukan apapun'," kata Martin Reijnders.
Menurut Martin, kedua anaknya baik Tijjani ataupun Eliano sama-sama punya keunggulan tersendiri. Yang ia lihat dari kedua anaknya itu, Tijjani dan Eliano sama-sama punya kemampuan membaca permainan.
"Keduanya memiliki sesuatu yang istimewa. Mereka bisa membaca permainan, itu menjadi keuntungan tersendiri," jelas Martin.
