Suara.com - Jelang pertandingan babak ketiga Kualfikasi Piala Dunia 2026, publik sepak bola Indonesia tengah gusar dengan rumor bahwa dua pemain baru naturalisasi, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tidak bisa dimainkan.
Rumor ini berawal dari laporan salah satu media Cina yakni 163dotcom yang menuding bahwa proses naturalisasi Hilgers dan Reijnders tidak sah dan akan melaporkan Timnas Indonesia ke AFC jika memainkan dua pemain ini.
Menurut laporan media Cina itu, sumpah kewarganeraan kedua pemain itu dianggap tidak sah karen dilakukan di luar negeri yakni di Brussels, Belgia.
Namun laporan media Cina itu masuk kategori disinformasi. Pasalnya Mees Hilgers dan Eliano Reijnders mengambil sumpah di Keduataan Besar Republik Indonesia yang jika merujuk pada hukum internasional masuk dalam wilayah ekstrateritorial suata negara.
Baca Juga: Astagfirullah! Mees Hilgers Bawa Kabar Buruk di H-3 Timnas Indonesia Lawan Bahrain
Mengacu pada itu, kedutaan besar mengikuti wilayah dari negara yang diwakili, dalam hal ini KBRI Brussels tunduk pada hukum Indonesia dan bukan Belgia.
Selain itu, di aturan AFC tidak mengatur perihal naturalisasi. FIFA sebagai induk sepak bola dunia yang punya wewenang penuh terhadap hal itu.
FIFA punya poin-poin ketat mengenai perpindah negara seorang pesepak bola. Poin-poin itu diantaranya, pemain yang lahir di negara bersangkutan, ibu atau ayah kandung lahir di negara terkait, nenek atau kakek kandung lahir di negara terkait, dan pemain yang telah tinggal di negara terkait selama lima tahun saat usianya 18 tahun.
Merujuk pada poin-poin tersebut, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders sah untuk menjadi warga negara Indonesia dan membela Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sementara itu manajer Timnas Indonesia, Sumardji mengatakan bahwa laporan dari media Cina itu hal biasa. Psywar jelang pertandingan menjadi lumrah di sepak bola.
Baca Juga: Jawaban Ernando Ari soal Bakal Gantikan Maarten Paes Lawan Bahrain: Saya Tidak Mau...
Menurut Sumarji, Cina cukup ketar-ketir dengan perubahan Timnas Indonesi. Ada gengsi yang dipertaruhkan oleh Cina, jika sampai kalah atau imbang melawan pasukan Shin Tae-yong.
"Hal seperti ini biasa saja. Saya mengibaratkan ini sebagai pertarungan gengsi antarnegara. Jika ada hal yang mengancam, biasanya akan ada psywar untuk memberikan tekanan mental kepada pemain," kata Sumardji kepada awak media.