Dibocorkan Media Jepang, Timnas Indonesia Bisa Pakai Taktik Ini untuk Lumat China

Arief Apriadi Suara.Com
Minggu, 06 Oktober 2024 | 15:40 WIB
Dibocorkan Media Jepang, Timnas Indonesia Bisa Pakai Taktik Ini untuk Lumat China
Timnas Indonesia bisa meniru taktik Jepang untuk lumat China pada 15 Oktober 2024. (Instagram/rizkyridhoramadhani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia mungkin bisa mempertimbangkan pendekatan taktik Jepang untuk bisa melumat China dalam matchday keempat Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, 15 Oktober mendatang.

Jepang telah lebih dulu menghadapi China dalam matchday pertama Grup C pada 5 September lalu dan berhasil menang telak 7-0.

Media Jepang, Nikkei, membahas bagaimana Jepang bisa menghancurkan China yang dalam laga tersebut bermain dengan pendekatan pasif alias lebih banyak bertahan.

Pelatih Hajime Moriyasu disebut mengubah pendekatan taktik Jepang. Alih-alih menggunakan sistem empat bek, Samurai Biru menerapkan formasi 3-4-3.

Baca Juga: Mantan Pemain Timnas Indonesia U-20 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi

"Dengan upaya China memperketat pertahanan dan menyerang balik Jepang dengan umpan jauh, pelatih Moriyasu memilih formasi 3-4-3," tulis Nikkei dikutip Suara.com pada Minggu (6/10/2024).

Selain mengubah bentuk formasi, Hajime Moriyasu disebut Nikkei melakukan perubahan yang sangat berani dengan menempatkan dua pemain menyerang yakni Ritsu Doan (Freiburg) dan Kaoru Mitoma (Brighton) sebagai wingback.

Padahal, dalam formasi tiga bek tengah, posisi wingback biasanya diisi oleh dua bek sayap yang tak hanya pandai menyerang tetapi juga punya kemampuan bertahan yang mumpuni.

Gelandang serang Timnas Jepang, Takumi Minamino (kanan). [KARIM JAAFAR / AFP]
Gelandang serang Timnas Jepang, Takumi Minamino (kanan). [KARIM JAAFAR / AFP]

"Dengan formasi tiga bek tengah, Jepang mampu merespons umpan-umpan panjang China dengan konstan," tulis Nikkei.

"Selain itu, Jepang sembari menempatkan masing-masing dua pemain, Doan dan Takefusa Kubo (Real Sociedad) di kanan, dan Mitoma serta Takumi Minamino (Monaco) di kiri, sehingga unggul di sektor sayap."

Baca Juga: Siapa Ayah Jayden Oosterwolde? Bukan Pesepak Bola Biasa, Jadi Pemain Sayap Kiri Lincah Klub Belanda

Pendekatan taktik itu di atas kertas sangat mungkin diikuti oleh Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.

Apalagi, formasi yang digunakan Jepang persis sama dengan apa yang diterapkan Shin Tae-yong di skuad Garuda saat ini yakni 3-4-3.

Bedanya, Shin Tae-yong lebih memilih keseimbangan tim dengan menempatkan dua bek sayap di posisi wingback.

Apabila ingin bermain lebih menyerang, Shin Tae-yong di atas kertas bisa menempatkan pemain seperti Witan Sulaeman serta Malik Risaldi di pos wingback.

Khusus Witan, peran itu pernah dia emban saat Persija Jakarta masih ditukangi Thomas Doll musim lalu.

Meski taktik Jepang berbuah sukses kemenangan 7-0, pendekatan Timnas Indonesia untuk menghadapi China dinilai perlu kehati-hatian.

Jepang di atas kertas memiliki pemain dengan kemampuan luar biasa sehingga China hampir tak punya cara lain selain bermain lebih bertahan.

Menghadapi Indonesia, China jelas akan memikirkan cara untuk meraih kemenangan dan bermain bertahan sepertinya bukan pilihan.

Andai Shin Tae-yong memutuskan bermain ultra menyerang, bukan tidak mungkin hal ini akan dimanfaatkan China untuk melancarkan serangan balik yang bisa menjadi mimpi buruk bagi skuad Garuda.

Timnas Indonesia akan bertandang ke markas China pada 15 Oktober mendatang. Lima hari sebelum itu, Garuda akan lebih dulu menantang Bahrain.

Kedua pertandingan masuk agenda putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tepatnya matchday ketiga dan keempat Grup C.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI