Suara.com - Cabang Kejaksaan Negeri Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) menetapkan eks pemain Timnas Indonesia U-20, Irfan Raditya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek rehabilitasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut.
Penetapan tersangka kepada Irfan Raditya ini disampaikan oleh Kepala Cabjari Pancur Batu Deli Serdang, Yus Iman Mawardin Harefa. Dijelaskan oleh Yus Iman bahwa Irfan ditangkap di Jakarta.
kita tetapkan IR mantan pemain timnas sebagai tersangka. Kita mengamankan tersangka, di Jakarta bekerja sama dengan tim intelijen Kejari (Kejaksaan Negeri) Tangerang Selatan," kata Yus Iman seperti dikutip Antara.
Yus Iman bilang Irfan dijemput paksa karena eks pemain Arema Indonesia itu tidak hadir setelah dipanggil sebanyak 10 kali.
Baca Juga: Siapa Irfan Raditya? Eks Timnas Indonesia yang Ditangkap karena Dugaan Kasus Korupsi
"Sebab, tersangka IR sebelumnya telah kita panggil sebanyak 10 kali secara resmi. Namun tidak pernah menghadiri, makanya kita jemput paksa," papar Yus Iman.
Irfan Raditya pensiun dari sepak bola pada 2019. Klub terakhirnya ialah Persikabo. Saat masih aktif sebagai pesepak bola, posisi Irfan ialah bek.
Kariernya berawal di tim U-21 Arema pada 2007. Ia kemudian sempat bermain di Persiraja, PSDS dan Arema Indonesia. Nama Irfan pun sempat jadi bagian dari Arema Indonesia saat bertanding melawan klub asal Hongkong, Kithee di ajang AFC Cup.
Pada 23 Mei 2012, Arema bertandang ke markas Kitchee di Tseung Kwang Sports. Saat itu pelatih Arema Dejan Antonic memainkan Irfan di lini belakang dengan Hermawan.
Irfan yang kenakan nomor punggung 21 harus head to head dengan gelandang dan pemain depan Kitchee, salah satunya ialah Jordi Tarres.
Baca Juga: Shin Tae-yong Pastikan 2 Pemain Keturunan Grade A Fix Langsung Main Lawan Bahrain!
Jordi ialah salah satu legiun asing di Kitchee saat itu. Ia tercatat pernah bermain di Espanyol pada 2000-an, yang artinya Tarres ialah senior pemain Timnas Indonesia, Jordi Amat.
Skuat Kitchee saat itu juga diperkuat pemain Spanyol lainnya seperti Dani Cancela dan Fernando Recio. Pada pertandingan itu, Irfan bermain cukup apik.
Hal itu bisa dilihat gawang Arema tidak kebobolan selama 2x45 menit. Singo Edan saat itu menang 2-0 lewat gol yang diborong oleh Putut Waringin Jati.
Selain pernah membela Arema Indonesia, Irfan yang diduga terlibat dalam penyelewengan dana sebesar Rp 795 juta itu sempat juga main di PSM Makassar, Mitra Kukar dan PSLS.