Suara.com - Pascal Struijk berpeluang alias eligible memperkuat Timnas Indonesia andai setuju dinaturalisasi. Namanya belakangan disebut masuk daftar pemain keturunan yang diincar PSSI.
Dalam sebuah podcast sepak bola Belanda, Voetbal Primeur, nama Pascal Struijk masuk dalam daftar pemain keturunan Indonesia yang berpeluang dinaturalisasi.
Pascal Struijk yang kini membela rival berat Manchester United yakni Leeds United, diketahui punya darah Indonesia dari kakek dan neneknya yang lahir di era Hindia Belanda.
Perlu digaris bawahi, Pascal Struijk belum mengungkapkan komitmennya untuk membela Timnas Indonesia.
Meski demikian, peluang untuk membela Garuda terbuka meski PSSI harus melakukan pendekatan untuk meyakinkannya.
Terlebih Exco PSSI, Arya Sinulinga, menyebut PSSI sedang mendekati satu nama pemain keturunan Grade A.
Jika nama itu adalah Pascal Struijk, bek Leeds United tersebut bisa menggeser pemain-pemain Timnas Indonesia.
Bek Malut United ini sedang dalam performa oke dalam dua musim terakhir. Ia pun akhirnya debut buat Timnas Indonesia saat melawan Australia dan sukses membawa Tim Garuda bermain imbang 0-0.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Era Timnas ASEAN Bisa 'Dibantai' dengan Mata Tertutup, Sudah Berakhir!
Namun belum mendapat banyak kepercayaan dari Shin Tae-yong bisa jadi tanda jika ada pemain dengan kualitas lebih baik macam Struijk maka Wahyu bisa saja tersingkirkan.
2. Muhammad Ferrari
Ferrari menjadi salah satu bek muda terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Namun hadirnya pemain berpengalaman dan punya kualitas tinggi macam Struijk, besar peluang melihat Ferrari bakal tersingkir.
Dengan usia yang masih 21 tahun, Ferrari besar kemungkinan bakal dimaksimalkan oleh Shin Tae-yong di Timnas U-23 demi memberi jam terbang dan pengalaman internasional.
3. Jordi Amat
Jordi Amat muilai terpinggirkan dari skuad Timnas Indonesia sejak Piala Asia 2023 selesai. Cedera dan hadirnya pemain-pemain baru di lini belakang jadi salah dua alasannya.
Amat juga belakangan sering mendapat kritik karena penampilannya dianggap tidak lagi oke. Hadirnya Pascal Struijk yang jauh lebih muda dan bermain di Inggris, memungkinkan Jordi Amat makin kehilangan tempatnya.
Kontributor: Aditia Rizki