Suara.com - Mengupas kelebihan dan kekurangan Jairo Riedewald, eks penggawa Timnas Belanda yang berniat membela Indonesia di level internasional. Jairo Riedewald sangat jago untuk memberikan umpan atau assist, dan ini sangat diperlukan untuk Eliano Reijnders dan Thom Haye.
Jairo Riedewald menjadi salah satu nama yang kabarnya dalam proses naturalisasi.
Hal ini tak lepas dari banyaknya laporan soal pemain keturunan Banda Neira itu.
Laporan pertama bermula dari kabar bahwa Jairo Riedewald menolak Suriname dan memilih Timnas Indonesia sebagai negara yang akan ia bela di kancah internasional.
Kemudian laporan ini diperkuat dengan bendera Indonesia yang dipasang oleh eks Ajax Amsterdam itu di bio Instagram-nya.
Belakangan kabar Jairo Riedewald akan dinaturalisasi juga diperkuat oleh media Belanda, Voetbal Primeur, yang menyebut ia tengah diproses oleh PSSI.
“Ini cukup istimewa karena ada beberapa pemain lagi yang bisa bergabung dengan Indonesia selain kamu, Mauro. Saya tahu bahwa Jairo Riedewald adalah salah satunya, yang sedang dalam proses," ucap host VoetbalPrimeur di YouTube.
Jika benar pemain berusia 28 tahun itu akan dinaturalisasi, menarik untuk mengupas kelebihan serta kekurangannya di atas lapangan.
Kira-kira, apa saja kelebihan dan kekurangan Jairo Riedewald di lapangan hijau? Apa pengaruhnya bagi Timnas Indonesia jika dirinya berhasil dinaturalisasi?
Kelebihan Jairo Riedewald
Jairo Riedewald memiliki kelebihan utama pada kemampuannya bermain di area pertahanan.
Dalam kariernya, ia tercatat bisa bermain sebagai gelandang bertahan ataupun bek tengah.
Kemampuannya sebagai gelandang bertahan tergolong apik. Di musim 2020/2021 silam saat dirinya masih aktif bermain, Jairo rata-rata membuat 0,9 intersep dan 1 tekel per laga di Liga Inggris.
Catatan itu juga dibarengi catatan apik lainnya seperti 0,7 sapuan per laga dan hanya dilewati lawan sebanyak 0,6 kali per laga, seperti yang dikutip dari Sofascore.
Soal duel, Jairo Riedewald terbilang andal karena rata-rata memenangkan 1,6 duel per laga di lapangan dan memenangkan 0,4 duel di udara per laga.
Kemampuannya dalam bertahan pun terbilang mumpuni, karena Jairo Riedewald jarang melakukan pelanggaran dengan 0,6 pelanggaran per laga dan hanya menerima 4 kartu kuning dari 33 laga.
Tak hanya andal dalam bertahan, Jairo Riedewald terbilang aktif berkontribusi dalam permainan dengan rataan menyentuh bola sebanyak 26 kali per laga dan melepaskan operan akurat 16,3 kali per laga.
Kemampuannya dalam bertahan dan terlibat permainan ini bisa saja berdampak penting bagi Timnas Indonesia yang butuh gelandang bertahan baru untuk mengimbangi Thom Haye.
Jika Jairo Riedewald dinaturalisasi, maka dirinya bisa memfasilitasi Thom Haye untuk beroperasi agak ke depan dan mengalihkan fokusnya dalam mengkreasikan peluang.
Kekurangan Jairo Riedewald
Meski punya catatan apik dalam bertahan dan menyerang, Jairo Riedewald punya kekurangan besar dalam kariernya sebagai pemain.
Kekurangan itu terdapat pada fisiknya, di mana Jairo Riedewald merupakan salah satu pemain berkaki kaca atau pemain yang mudah cedera.
Sepanjang kariernya, Jairo Riedewald pernah menderita berbagai cedera seperti cedera lutut, cedera engkel, cedera pangkal paha, dan cedera Hamstring.
Karena kerap dilanda cedera, Jairo Riedewald terakhir kali rutin bermain pada musim 2020/2021 lalu bersama Crystal Palace. Setelahnya, penampilannya tiap musim bisa dihitung dengan jari.
Bahkan di musim 2024/2025 ini, Jairo Riedewald juga harus absen membela Royal Antwerp akibat cedera hamstring. Padahal, ia berstatus rekrutan baru di musim panas kemarin.
Dengan kekurangannya itu, Jairo Riedewald pun bisa saja merugikan Timnas Indonesia jika dirinya dinaturalisasi. Apalagi jika ia harus absen di laga-laga penting akibat cederanya kambuh di kemudian hari.
(Felix Indra Jaya)