Dengan postur menjulang, yakni 190 cm, Pascal Struijk terbilang andal dalam duel-duel udara.
Terbukti, ia rata-rata memenangkan 2,32 duel udara per 90 menit seperti yang dikutip dari FBref.
Kelebihan itu membuatnya menjadi pemain yang berbahaya saat situasi bola mati, terutama saat menyerang ke area lawan.

Bahkan saat Pascal Struijk dimainkan sebagai gelandang bertahan, ia punya kelebihan dalam mengatur permainan dan mendistribusikan bola atau menjadi Deep-Lying Playmaker.
Dilansir dari sumber yang sama, Pascal Struijk rata-rata melepaskan 88,53 operan per laga dengan akurasi sebesar 90,3 persen per 90 menit.
Bahkan Pascal Struijk mampu melepaskan 6,45 operan progresif atau operan ke area lawan per 90 menit, yang membuatnya kerap melepaskan umpan terobosan untuk lini serang.
Keunggulan ini membuat Pascal Struijk bisa penyeimbang lini tengah Timnas Indonesia, di mana ia bisa memfasilitasi Thom Haye untuk bermain agak ke depan dan fokus mengkreasikan peluang.
Kekurangan Pascal Struijk
Meski punya catatan apik sebagai gelandang bertahan dan dalam duel udara, Pascal Struijk ternyata memiliki kelemahan-kelemahan tertentu saat bertahan.
Baca Juga: Respon Bintang AC Milan Usai Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Jadi WNI
Dilansir dari sumber yang sama, Pascal Struijk terbilang pasif dalam melakukan aksi bertahan jika dibandingkan dengan bek-bek lainnya.