Suara.com - Sebelum era Jay Idzes dan kawan-kawan, penggemar Timnas Indonesia pernah disuguhkan oleh beberapa pemain naturalisasi pernah jadi bintang Timnas Indonesia pada medio 2010-an.
Sebelum era kepelatihan Shin Tae-yong yang membawa banyak pemain keturunan Grade A, generasi naturalisasi "lama" ini telah berkontribusi di Liga Indonesia dengan sejumlah klub papan atas.
Namun, seiring berjalannya waktu, nasib para pemain ini pun berubah. Di usia yang semakin senja sebagai pesepak bola, mereka mulai kesulitan untuk bersaing dan belakangan juga terkatung-katung tanpa klub.
Berikut 3 pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang terkatung-katung tanpa klub:
Baca Juga: Gerakan Anti Naturalisasi Timnas Indonesia Makin Edan, Netizen: Pasti Ada Dalangnya
1. Greg Nwokolo
Di masa jayanya, Greg Nwokolo dikenal sebagai salah satu bomber paling ditakuti di Liga Indonesia.
Eks striker Timnas Indonesia yang dinaturalisasi ini pernah bermain untuk klub-klub besar seperti Persija Jakarta, PSIS Semarang, dan PSMS Medan.
Ketajamannya membawanya ke timnas setelah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Musim lalu, ia bermain untuk Arema FC, tetapi kini sepi peminat.
Baca Juga: Rizky Ridho Tak Takut 'Lawan' Mees Hilgers: Bikin Saya...
Usianya yang sudah 38 tahun mungkin membuat klub-klub ragu, tetapi meski tergerus waktu, Greg masih terlihat bugar dengan keterampilan yang terjaga.
Beberapa waktu lalu, pemain naturalisasi Cristian Gonzáles membuat heboh dengan rencananya menjual rumah mewahnya di Surabaya, Jawa Timur.
Dikenal sebagai El Loco, ia berencana menggunakan hasil penjualan untuk membangun sekolah sepak bola (SSB) terbesar di Indonesia.
Gonzáles, yang pernah menjadi top scorer Liga Indonesia beberapa kali, terkenal berkat penampilannya bersama Persik Kediri, Persib Bandung, dan Arema Cronus.
Kini berusia 48 tahun, ia terakhir kali bermain untuk RANS Nusantara pada 2021-2022 sebelum dipinjamkan ke PSIM Yogyakarta.
Meskipun lahir di Belanda, Irfan diketahui tidak mendapat status WNI dengan cara naturalisasi, tetapi memilihnya mengingat keputusan itu diambil ketika dirinya masih berada di bawah usia 21 tahun.
Setelah sempat jadi andalan Timnas Indonesia, penyerang berusia 36 tahun ini mulai mengalami penurunan karier. Dia terakhir kali bermain untuk Persik Kediri.
Ia bergabung dengan tim tersebut pada 2023 setelah sebelumnya membela Persis Solo sejak 2021. Irfan pindah dari Persis Solo karena kurangnya menit bermain.
Namun, pengalaman di Persik Kediri tidak berjalan sesuai harapan, dengan hanya tampil dalam 11 pertandingan.
Menjelang musim 2024/2025, Irfan harus menghadapi kenyataan pahit ketika manajemen Persik Kediri memutuskan untuk melepasnya bersama Miftahul Hamdi dan Hari Nasution.
Kontributor : Imadudin Robani Adam