Suara.com - Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo menjenguk salah satu korban kericuhan usai laga Persib vs Persija di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Kusworo, menjenguk korban yang masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oto Iskandar Dinata (Otista), Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (25/9/2024).
Pada kesempatan tersebut, Kusworo didampingi Ketua Viking Persib Club, Tobias Ginanjar dan Manajer Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Herry Alamsyah.
"Hari ini kami Polresta Bandung bersama-sama dengan manajamen Persib dan Bobotoh kami mengunjungi sdr Irfan yang masih dalam perawatan di RSUD Otista," kata Kusworo.
Baca Juga: Serba-Serbi Sesar Garsela Zona Paling Aktif di Jawa, Seberapa Merusak Kekuatan Gempa Buminya?
"Kemarin ada 9 yang berobat, yang 8 pulang untuk melaksanakan rawat jalan, yang satu masih ada perawatan dari rumah sakit dan tadi kami berkomunikasi dengan yang bersangkutan, kita doakan segera pulih sembuh," ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut Kusworo menuturkan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kericuhan yang terjadi usai pertandingan Persib vs Persija di pekan keenam kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.
Saat itu, oknum suporter turun ke lapangan dan menyerang serta memukul steward. Sejauh ini polisi sudah berhasil menangkap satu orang dan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku kekerasan lainnya.
"Dan saat ini kami sedang melakukan penyelidikan terhadap para suporter yang melakukan tindak kekerasan," ujarnya.
"Beberapa sudah kami identifikasi dan beberapa orang sudah kami tangkap. Sementara baru 1 yang kami tangkap, yang lain masih dilakukan pengejaran," jelasnya.
Baca Juga: Sesar Garsela di Mana? Patahan yang Menjadi Pemicu Gempa Bumi Bandung
Pada kesempatan tersebut, Kusworo berharap kejadian kericuhan yang mengakibatkan 21 orang mengalami luka-luka tidak terjadi lagi. Menurutnya, sebagai suporter lebih baik memberikan dukungan yang positif kepada tim kebanggaannya.
"Kami harap bahwa ini kejadian yang terakhir. Suporter yang baik adalah suporter yang bisa memberikan support, semangat, dukungan kepada tim kesebelasan yang didukungnya," ungkapnya.
"Jangan justru suporternya menjadi beban bagi tim kesebelasannya, dengan demikian kita bisa belajar, kekerasan ini hanya oknum. Sehingga kami harus beri pelajaran supaya tidak contoh suporter yang lain dan ke depannya kami harap pertandingan ini supaya lebih aman, tertib dan kondusif," pungkasnya.
Kontributor : Rahman