Suara.com - Dewan direksi Inter Milan mengeluarkan rilis terkait finansial mereka di musim 2023/2024. Dalam rilis itu, keuangan Inter Milan terbilang cukup stabil.
Melansir dari laporan Football Italia, dewan direksi Inter Milan menyetujui laporan keuangan klub musim 2023/2024. Dalam laporan keuangan itu disebutkan Inter musim lalu mengalami peningkatan pendapatan sebesar 48 juta euro atau setara Rp810 miliar.
Selain itu, dalam laporan keuangan di musim lalu, kerugian Inter Milan juga mengalami penurunan yakni sebesar 36 juta Euro.
"Terjadi penurunan kerugian yang signifikan dibandingkan dengan laporan keuangan musim 2022/2023, dengan angka turun sekitar 50 juta euro, dari 85 juta euro menjadi 36 juta euro," bunyi pernyataan resmi Inter Milan.
Baca Juga: Lima Perusahaan Asing Tanam Duit Rp2,51 Triliun di IKN
"Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan pendapatan sekitar 48 juta euro menjadi 473 juta euro. Sementara itu biaya produksi tetap stabil di angka 464,5 juta euro, menghasilkan peningkatan bersih terhadap nilai produksi sebesar 9 juta euro, dibandingkan dengan kerugian sebesar 40 juta euro pada laporan keuangan di tahun lalu,"
Nilai peningkatan pendapatan Inter Milan pada laporan keuangan di musim lalu sebesar 48 juta euro jika dikonversi ke rupiah menjadi 810 miliar.
Menariknya nilai peningkatan pendapatan klub berjuluk La Beneamata itu setara dengan nilai kekayaan mantan pemiliknya yang juga Menteri Intestasi Rosan Roeslani.
Jika merujuk pada laporan LHKPN KPK pada 21 September 2023, Rosan yang gantikan Bahlil sebagi menteri Investasi punya total kekayaan sebesar Rp 860.715.364.555.
Mantan ketua tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu tercatat punya tanah dan bangunan sebanyak 26 unit senilai Rp 511.194.939.189. Tanah dan bangunan tersebut tersebar di beberapa kota, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Denpasar, hingga Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Umpan Melengkung Gelandang Keturunan Jatinegara Bantu AC Milan Pecundangi Inter
Rosan juga melaporkan kepemilikan alat transportasi dan mesin senilai Rp 3.119.500.000, yang terdiri dari kendaraan seperti Alphard, Lexus senilai Rp 2 miliar, Piaggio, serta mobil antik VW tahun 1962.