Suara.com - Timnas Indonesia kembali dikaitkan dengan pemain keturunan yang dicampakkan Belanda karena persaingan ketat melawan bek Manchester City.
Timnas Pusat alias Belanda punya stok melimpah pemain berkualitas yang saat ini masih menanti dipanggil oleh Ronald Koeman.
Namun jenuh kala menunggu panggilan Koeman memperkuat Belanda bisa membuat sejumlah pemain memilih balik arah dan mundur.
Terlebih pemain yang memiliki garis keturunan negara lain, Indonesia misalnya, dan hal ini telah dibuktikan oleh banyak dari mereka.
Baca Juga: 3 Pemain Kunci yang Bisa Bantu Timnas Indonesia U-20 Hancurkan Maladewa Malam Ini
Dan kemungkinan itu berpotensi dialami pemain Fenerbahce asuhan Jose Mourinho, Jayden Oosterwolde.
Namanya sudah tak asing lagi bagi publik sepak bola Tanah Air, PSSI sempat mendekatinya saat Indonesia ditunjuk tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Namun tawaran PSSI saat itu ditolak Jayden yang berhasrat membela Timnas Belanda, seiring keputusannya itu karier Jayden semakin menanjak.
Ia meninggalkan FC Twente pada Januari 2022 dan bergbung dengan Parma di Serie B, selama satu setengah tahun.
Sebelum hijrah ke Turrki membela Fenerbahce yang kini ditukangi mantan pelatih Chelsea, Jose Mourinho.
Baca Juga: Media Malaysia: Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan Belum Pantas Main di Luar Liga ASEAN
Berposisi sebagai fullback kiri ini tampil cemerlang hingga membawa wakil Turki berlaga di Liga Champions 2024-2025.
Sayangnya kegemilangan Jayden masih kalah dari bintang Manchester City, Nathan Ake, yang jadi pilihan utama Ronald Koeman.
Hal itu bisa berujung pada rasa frustrasi Jayden yang tak kunjung mendapat panggilan Koeman membela Timnas Belanda.
Dan jika sudah tak sabar lagi, nasibnya mungkin bisa seperti Mees Hilgers, pemain yang sempat menolak tawaran PSSI tapi akhirnya bersedia dinaturalisasi.
Stok pemain berkualitas melimpah yang dimiliki Belanda, bahkan bisa membuat pemain sekelas Ian Maatsen berakhir dicampakkan.
Karena itu tak perlu terkejut jika salah satu anak asuh Jose Mourinho menempatkan pilihan untuk dinaturalisasi Indonesia.
Kontributor: Eko