Dulu Tolak Naturalisasi, Nasib 5 Pemain Keturunan Indonesia Ini Bikin Kaget, Ada yang Kasihan Banget

Minggu, 22 September 2024 | 17:35 WIB
Dulu Tolak Naturalisasi, Nasib 5 Pemain Keturunan Indonesia Ini Bikin Kaget, Ada yang Kasihan Banget
Pemain Keturunan Indonesia - Belanda Pascal Struijk (Instagram Pascal Struijk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum Shin Tae-yong membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia, sejumlah pemain keturunan menolak kesempatan membela tanah air. Keputusan mereka, yang kala itu mungkin dianggap biasa, kini menjadi sorotan menarik.

Beberapa pemain yang dulu menampik panggilan Timnas Indonesia kini justru melihat kariernya meredup.

Sementara itu, sejumlah pemain yang memilih jalur naturalisasi, seperti Mees Hilgers, kini semakin dekat dengan seragam Garuda.

Shin Tae-yong main film OUR HERITAGE OUR HISTORY tentang Seongnam FC di Korea Selatan (Youtube Seongnam FC)
Shin Tae-yong main film OUR HERITAGE OUR HISTORY tentang Seongnam FC di Korea Selatan (Youtube Seongnam FC)

Shin Tae-yong, dengan visi modernnya, berhasil membangkitkan minat para pemain keturunan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.

Baca Juga: Simulasi Starting XI Timnas Indonesia Plus Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Gabung, Cuma Ada 1 Pemain Lokal

Namun, proses naturalisasi tak selalu berjalan mulus.

Salah satu penolakan paling mengejutkan datang dari Tijjani Reijnders.

Pemain berbakat ini, yang kini bersinar di AC Milan, memilih membela Belanda. Keputusannya, meski menyakitkan bagi sebagian fans, terbukti tepat dari sisi karier klub.

Emil Audero Mulyadi (inter.it)
Emil Audero Mulyadi (inter.it)

Namun, tidak semua pemain yang menolak Indonesia bernasib serupa.

Emil Audero, misalnya, meski memiliki performa apik di level klub, kesulitan menembus timnas Italia.

Baca Juga: Mauro Zijlstra Ramal Masa Depan Timnas Indonesia Bersama Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, Akan Terjadi Apa?

Penolakannya terhadap Indonesia seolah menjadi bayang-bayang dalam karier internasionalnya.

Mees Hilgers bersyukur usai pilih timnas Indonesia. (Instagram/@meeshilgers)
Mees Hilgers bersyukur usai pilih timnas Indonesia. (Instagram/@meeshilgers)

Mees Hilgers, pemain keturunan Manado, sempat terkendala masalah kewarganegaraan. Setelah sempat menolak, kini ia akhirnya mendapatkan lampu hijau untuk dinaturalisasi.

Kisahnya menjadi bukti bahwa keputusan dalam sepak bola bisa berubah seiring waktu.

Jayden Oosterwolde, pemain muda berbakat, juga sempat menolak panggilan Timnas Indonesia.

Pilihannya untuk fokus pada Belanda belum membuahkan hasil signifikan. Hingga kini, ia belum memiliki caps internasional.

Andri Syahputra bersama dua rekannya di Timnas Qatar (@andri010)
Andri Syahputra bersama dua rekannya di Timnas Qatar (@andri010)

Andri Syahputra, yang memilih Qatar, juga belum meraih prestasi signifikan di level internasional.

Pilihannya untuk menolak Indonesia tampaknya tidak membuahkan hasil yang diharapkan.

Pascal Struijk, pemain Leeds United, juga sempat didekati oleh PSSI.

Namun, ia lebih memilih peluang bermain untuk Belanda atau Belgia. Hingga kini, ia belum mendapatkan panggilan dari kedua negara tersebut.

Kisah para pemain ini mengajarkan kita bahwa keputusan dalam sepak bola, terutama terkait pilihan negara, memiliki konsekuensi yang kompleks.

Faktor keluarga, peluang karier, dan ambisi pribadi menjadi pertimbangan utama.

Proyek naturalisasi pemain keturunan Indonesia adalah langkah strategis untuk meningkatkan kekuatan Timnas Indonesia.

Namun, keputusan untuk menerima atau menolak panggilan tetap berada di tangan masing-masing pemain. Kisah para pemain di atas menunjukkan bahwa pilihan yang diambil hari ini dapat berdampak pada karier mereka di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI