Suara.com - Timnas Indonesia berpotensi mendapatkan kekuatan baru tanpa melalui proses naturalisasi. Mantan pemain akademi Bayer Leverkusen, Reno Munz, bisa memperkuat Timnas Garuda berkat lahir di Jakarta.
Reno Munz, yang kini memperkuat klub Greuter Furth di Bundesliga 2 Jerman, menjadi sorotan.
Pemain berusia 18 tahun tersebut pindah ke Greuter Furth pada musim panas lalu dan telah bermain dalam dua pertandingan bersama klub barunya.
Keistimewaan Reno Munz adalah kemampuannya untuk memperkuat Timnas Indonesia tanpa perlu melalui naturalisasi.
Baca Juga: Detik-detik Penyelamatan Gemilang Maarten Paes vs LAFC, FC Dallas: Oh My Maarten!
Meski kedua orang tuanya berkewarganegaraan Jerman, Reno lahir di Jakarta pada 2 Oktober 2005, yang memungkinkannya berstatus sebagai WNI berdasarkan aturan FIFA.
Menurut Statuta FIFA Pasal 7, seorang pemain yang lahir di negara tertentu dapat memperkuat tim nasional negara tersebut tanpa harus dinaturalisasi.
Dalam kasus ini, Reno Munz memenuhi kriteria berdasarkan prinsip Ius Soli, yang mengatur kewarganegaraan berdasarkan tempat lahir.
Namun, Indonesia tidak sepenuhnya menerapkan asas Ius Soli. Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2006, anak-anak berkewarganegaraan ganda, seperti Reno Munz, diwajibkan memilih kewarganegaraan mereka antara usia 18 hingga 21 tahun.
Reno, yang saat ini berusia 18 tahun, memiliki peluang besar untuk mendapatkan status WNI tanpa harus melalui proses naturalisasi yang rumit.
Baca Juga: FC Dallas Didesak Datangkan Bek Timnas Indonesia Rizky Ridho
Karier di Jerman Tak Terancam Andai Pilih Timnas Indonesia
Selain itu, karier Reno di Jerman tetap aman jika ia memilih paspor Indonesia. Bundesliga hanya mengharuskan klub memiliki minimal 12 pemain yang berkewarganegaraan Jerman atau lulusan akademi sepakbola di Jerman.
Sebagai lulusan akademi Bayer Leverkusen, Reno Munz tetap dianggap sebagai pemain homegrown meskipun ia memilih kewarganegaraan Indonesia.