Suara.com - Berikut sembilan kampung halaman para pemain naturalisasi Timnas Indonesia, di mana Semarang menjadi penyumbang terbanyak. Kampung ini punya sejarah panjang penjajahan Belanda di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia memiliki banyak pemain keturunan yang berada di luar negeri, terutama dari Belanda.
Para pemain keturunan ini pun sebagian besar sudah dipanggil untuk kembali ke Tanah Air dengan melakukan proses naturalisasi guna membela Timnas Indonesia.
Tercatat di Timnas Indonesia senior saat ini, ada 13 pemain keturunan, di mana 12 di antaranya berstatus naturalisasi dan sisanya memilih menjadi WNI.
Baca Juga: Detik-detik Pemain Kunci STY 'Disenter' Mitsuru Maruoka Hingga Kolaps di Lapangan
13 pemain keturunan itu pun berasal dari daerah yang beragam di Indonesia. Tercatat 13 pemain itu berasal dari 9 daerah berbeda.
Lantas, daerah Indonesia mana saja yang menyumbang pemain keturunan untuk skuad Garuda? Berikut daftarnya.
1. Semarang
Semarang merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah. Kota yang dikenal dengan Lumpia ini tercatat menyumbang tiga pemain keturunan di Timnas Indonesia saat ini.
Ketiga pemain itu adalah Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, dan Rafael Struick. Karenanya, Semarang menjadi negara yang paling banyak menyumbang pemain keturunan untuk Timnas Indonesia.
Baca Juga: Jay Idzes Jadi Tembok Kokoh, Venezia Menang Cleansheet atas Genoa
2. Surabaya
Surabaya selaku ibu kota provinsi Jawa Timur juga turut menyumbang pemain keturunan untuk Timnas Indonesia pada diri Sandy Walsh.
Sandy Walsh pernah berkunjung ke Surabaya dan ‘nyekar’ ke makam leluhurnya. Saat Timnas Indonesia bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, ia pun tak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
3. Jakarta
Dari ibu kota Indonesia, ada pemain keturunan yang kemudian tercatat membela skuad Garuda. Sosok pemain keturunan itu adalah Elkan Baggott.
Berbeda dengan pemain keturunan lainnya, Elkan Baggott bukanlah pemain naturalisasi. Ia memilih menjadi WNI sebelum usianya 20 tahun.
4. Solo
Tak hanya Semarang, kota di Jawa Tengah lainnya yang menyumbang pemain keturunan adalah Solo. Pemain keturunan Solo yang kini ada di Timnas Indonesia adalah Thom Haye.
Thom Haye sendiri saat ini menjadi salah satu pilar Timnas Indonesia. Sejak debutnya pada Maret lalu, ia telah mencetak 1 gol dan 1 assist dari 5 laga.
5. Jember
Tak hanya Surabaya, kota lainnya di Jawa Timur yang menyumbang pemain keturunan untuk Timnas Indonesia adalah Jember.
Dari Jember sendiri ada nama Ivar Jenner yang jadi andalan Shin Tae-yong di lini tengah Timnas Indonesia, baik di level senior maupun kelompok umur.
6. Kediri
Jawa Timur terbilang banyak melahirkan pemain keturunan untuk Timnas Indonesia. Teranyar ada nama Maarten Paes yang berasal dari Kota Kediri.
Meski tak berdarah Indonesia, nenek Maarten Paes ternyata lahir dan tumbuh di Kediri saat Indonesia masih dalam masa colonial.
7. Meulaboh
Meulaboh dari Provinsi Aceh pun juga mengirim pemain keturunan ke Timnas Indonesia, yakni Calvin Verdonk.
Calvin Verdonk terhitung penggawa anyar Timnas Indonesia. Meski berstatus pemain anyar, ia menjadi salah satu pemain yang jadi andalan Shin Tae-yong.
8. Makassar
Makassar juga menghadirkan dua pemain keturunan untuk Timnas Indonesia, yakni Justin Hubner dan Jordi Amat. Keduanya menjadi andalan di lini belakang Timnas Indonesia.
Leluhur keduanya pun bukanlah sosok main-main. Kakek Justin Hubner adalah seorang ilmuan, sedangkan nenek Jordi Amat merupakan keturunan Raja Siau, MD Tansil.
9. Maluku
Ada dua pemain Timnas Indonesia yang berasal dari Maluku, yakni Ragnar Oratmangoen dan Shayne Pattynama.
Oratmangoen berasal dari Kepulauan Tanimbar, Maluku. Sedangkan Shayne berasal dari Pulau Haruku, Maluku Tengah, kendati ayahnya lahir dan besar di Semarang.
(Felix Indra Jaya)