Suara.com - Shin Tae-yong bisa tersenyum dengan kabar menggembirakan yang datang dari Belanda, di mana seorang gelandang serang keturunan Maluku Navarone Foor bisa saja tersedia untuk melawan Jepang.
Sosok gelandang serang keturunan Maluku yang dimaksud adalah Navarone Foor. Ia saat ini berstatus tanpa klub.
Meski berstatus ‘pengangguran’, Navarone Foor punya sepak terjang mumpuni, di mana ia kenyang pengalaman di kancah Eropa.
Tercatat pemain berusia 32 tahun itu pernah membela NEC Nijmegen, Vitesse Arnhem, SC Cambuur, hingga klub Turki, Bandirmaspor.
Baca Juga: Momen Shin Tae-yong Garuk-garuk Kepala Saksikan Persib Bandung vs Port FC, Pusing?
Meski sudah tua dan tak punya klub, Navarone Foor mengaku memiliki niat membela Timnas Indonesia. Hal ini diakuinya saat berbincang dengan Yussa Nugraha.
“Darahku sepenuhnya Indonesia," ungkap Navarone Foor saat berbincang-bincang dengan Yussa Nugraha di saluran YouTube-nya.
Sayangnya, keinginannya membela Timnas Indonesia belum mendapat sambutan, sehingga sampai saat ini tak ada kabar mengenai proses naturalisasinya.
Hanya saja, tak ada salahnya melirik sosok Navarone Foor untuk Timnas Indonesia.
Apalagi ia berstatus seorang gelandang serang, posisi yang masih jadi kekurangan skuad Garuda.
Baca Juga: 9 Pelatih yang Kehilangan Pekerjaan usai Lawan Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-yong
Andai ia bisa dinaturalisasi, maka besar kemungkinan prosesnya bisa rampung cepat.
Alhasil, Navarone Foor bisa menjadi tambahan penting saat melawan Jepang di November mendatang.
Lantas, seperti apa kiprah Navarone Foor? Bagaimana statistiknya dan apakah ia bisa menjadi tambahan penting bagi Timnas Indonesia?
Gacor di Masa Muda
Navarone Foor lahir di Opheusden, Belanda, pada 4 Februari 1992. Meski lahir di Belanda, ia memiliki darah Indonesia, tepatnya dari Pulau Kei dan Toraja.
Kakeknya diketahui berasal dari Pulau Kei, Maluku Tenggara, sedangkan sang nenek berasal dari Tana Toraja, sebuah kota di Sulawesi Selatan.
Karier Navarone Foor sendiri bermula di akademi NEC Nijmegen. Di klub ini, ia merupakan salah satu pemain bertalenta.
Hal ini terbukti dari debut yang ia dapatkan di Eredivisie pada musim 2011/12 bersama NEC Nijmegen. Di musim debutnya itu, ia mampu mencetak 1 gol dan 6 assist dari 28 laga.
Catatan itu berlanjut di musim-musim selanjutnya, di mana Navarone Foor menorehkan catatan terbaiknya pada musim 2014/15 saat mencetak 7 gol dan 7 assist dari 37 laga di Eerste Divisie.
Berkat sumbangannya itu, NEC Nijmegen promosi ke Eredivisie 2015/16. Tak disangka, Navarone Foor kembali melanjutkan catatan apiknya dengan mencetak 4 gol dan 6 assist dari 34 laga.
Catatan itu membuat Vitesse Arnhem meminangnya pada 2016. Di musim perdananya, ia berhasil mencetak 6 gol dan 1 assist dari 29 laga.
Lalu di musim keduanya atau musim 2017/18, Navarone Foor menceak 3 gol dan 3 assist dari 30 laga dan berlanjut mencetak 5 gol dan 4 assist dari 30 laga di musim 2018/19.
Nahas di musim 2019/20 performanya menurun drastis. Hal ini membuat Vitesse melepasnya dengan harga 500 ribu euro ke klub Uni Emirat Arab, Ittihad Kalba.
Tak ayal dari kepindahan ini, Navarone Foor mengalami penurunan performa secara drastis hingga ia sempat bermain di Siprus, Latvia, dan Turki.
Berkaca dari catatannya di masa muda, Navarone Foor pun sempat dilirik Timnas Belanda kelompok umur, di mana ia pernah bermain bagi tim U-19, U-20, dan U-21.
Total 10 pertandingan dimainkannya bersama tiga tim kelompok umur itu dan hanya berhasil melesakkan 1 gol bagi Timnas Belanda.
Sejatinya, Navarone Foor bisa saja menjadi andalan Belanda saat itu. Namun di masa jayanya, De Oranje punya banyak gelandang serang top di skuadnya yang membuatnya kalah bersaing.
Jika melihat catatan di masa silam, Navarone Foor bisa saja jadi opsi menarik bagi Timnas Indonesia. Tapi jika melihat kondisinya saat ini, sulit untuk melihat dirinya berseragam Merah Putih.
Apalagi Navarone Foor saat ini berstatus ‘pengangguran’ karena tak punya klub terhitung sejak Agustus kemarin, yang jelas akan mempengaruhi kondisi fisiknya dan sentuhannya.
(Felix Indra Jaya)