Suara.com - Label pemain abroad, diaspora atau yang berkarier di luar negeri yang tersemat pada beberapa pemain Timnas Indonesia ternyata menggaransi mereka mendapat menit bermain yang ideal di klub masing-masing.
Sejalan dengan program naturalisasi yang masif dilakukan PSSI, jumlah pemain diaspora atau abroad milik Timnas Indonesia kian bertambah.
Sayangnya, sejumlah pemain diaspora saat ini kurang mendapatkan kesempatan bermain di timnya masing-masing.
Berawal dari kesulitan mencari tim, beberapa pemain diaspora hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
Baca Juga: Tiba-tiba Urus Naturalisasi, Eliano Reijnders Ceritakan Prosesnya Tidak Singkat
Setidaknya ada empat pemain yang berpotensi menjadi cadangan mati di luar negeri yaitu Marselino Ferdinan, Ragnar Oratmangoen, Elkan Baggott, dan Nathan Tjoe-A-On.
1. Marselino Ferdinan
Marselino Ferdinan baru saja pindah ke Oxford United dan kepindahannya dibarengi dengan cibiran dari sejumlah media luar negeri.
Diharapkan main bersama tim milik Anindya Bakrie dan Erick Thohir, Marselino sejauh ini belum mendapat kesempatan debut.
Setelah Marselino pindah ke Oxford United, setidaknya tim yang bermain di Championship ini sudah melakoni empat laga.
Baca Juga: Elkan Baggott Dilaporkan Alami Cedera Parah
Sayangnya di empat laga ini Marselino belum diturunkan sama sekali.
Salah satu pertimbangan mengapa Marselino susah menembus tim utama salah satunya karena performanya yang kurang bagus di KMSK Deinze.
Selama berkarier di KMSK Deinze, Marselino hanya bermain sebanyak tujuh kali.
Menit bermainnya juga minim yaitu hanya 134 menit saja. Dari kesempatan sedikit itu Marselino juga gagal menampilkan permainan terbaiknya.
Dia hanya mencetak satu gol dan tidak menyarangkan satu asis pun.
2. Ragnar Oratmangoen
Ragnar Oratmangoen kini bermain di FCV Dender. Dia bergabung dengan klub Liga Belgia itu dengan status bebas transfer setelah dipinta pergi oleh Groningen.
Pemain yang bermain 33 kali di Go Ahead Eagles ini dipercaya bakal bernasib mirip Marselino Ferdinan.
Sejak pindah ke FCV Dender, Ragnar belum bermain satu laga pun.
Pilihan pemain lebih baik di timnya seperti Aurelien Scheidler, Bruny Nsimba, dan Mohamed Berte membuat Ragnar sulit merebut tempat utama.
Selain itu, performa kurang apiknya bersama FC Groningen juga turut membuat Ragnar terbenam sebagai pemain cadangan.
Selama berkarier di Groningen, Ragnar bermain 22 kali dengan 1.227 menit bermain.
Sayangnya dari banyaknya kesempatan itu Ragnar gagal mencetak sebiji gol. Dia juga hanya membukukan satu asis yang membuat perannya terlihat tidak krusial sama sekali.
3. Elkan Baggott
Kepindahan Elkan Baggott ke Blackpool disambut dengan gegap gempita.
Di awal kepindahannya, Elkan sempat mendapatkan beberapa kali menit bermain.
Tercatat dia sempat menjadi pilihan di tiga pertandingan dengan jumlah menit bermain 245 menit.
Sayangnya di pertandingan keempat dan seterusnya Elkan tidak mendapatkan kesempatan bermain.
Cedera membuatnya harus absen berkali-kali hingga membuatnya kesulitan menembus tim utama.
Terkini Elkan dikabarkan mengalami cedera cukup parah hingga harus menepi lebih lama di bangku cadangan.
4. Nathan Tjoe-A-On
Sempat dipinjamkan Swansea City ke Heerenveen, Nathan Tjoe-A-On akhirnya harus kembali.
Sayangnya, kembali ke Swansea, Nathan justru malah jadi penghangat bangku cadangan.
Sulitnya Nathan menembus tim utama Heerenveen menjadi salah satu alasannya.
Ketika dipinjamkan ke Heerenveen, Nathan hanya bermain empat kali dengan jumlah menit bermain super minim yaitu 15 menit saja.
Ketika kembali ke Swansea City, Nathan hanya bermain tiga kali saja dengan total bermain 127 menit.
Di Championship, Nathan hanya bermain sebanyak satu kali dari lima pertandingan yang dilakoni Swansea musim ini.
Dua laga sisanya dimainkan Nathan di EFL Cup saat menghadapi Gillingham FC dan Wycombe.
Kontributor : Imadudin Robani Adam