Infografis
Suara.com - Klub-klub milik orang Indonesia di luar negeri mulai mendapat perhatian karena merekrut pemain Timnas Indonesia untuk pengembangan mereka.
Terbaru, Brisbane Roar merekrut Rafael Struick dari ADO Den Haag secara free transfer.
Struick sebelumnya bermain tiga laga di ADO pada musim 2024/2025.
Sebelum Struick, transfer Marselino Ferdinan ke Oxford United juga disorot. Klub ini dimiliki mayoritas oleh Erick Thohir dan Anindya Bakrie.
Baca Juga: Media Vietnam Cibir Rafael Struick yang Pindah Brisbane Roar: Itu Tim Lemah
Pengikut FCV Dender di media sosial melonjak setelah merekrut pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, dan klub ini populer di kalangan fans Indonesia.
FCV Dender dimiliki oleh Sihar Sitorus, yang pada 2018 pernah membawa pemain muda Indonesia ke klub saat masih di kasta ketiga.
Pada musim 2024/2025, FCV Dender bersaing di kasta tertinggi Belgia, First Division A, bersama klub besar seperti Anderlecht dan Club Brugge.
Lecce
Baca Juga: Rafael Struick Gabung Klub Brisbane Roar, Demi Karir atau Marketing Klub?
Pada 2022, Alvin Sariatmadja, CEO Emtek Group, membeli 10 persen saham Lecce melalui konsorsium.
Alvin bermitra dengan bankir Boris Collardi dan pengusaha Pascal Picci.
Lecce, yang bermain di Serie A, finis di peringkat ke-14 musim 2023/2024 dengan 38 poin dari 38 laga.
Tranmere Rovers
Tranmere Rovers, klub Inggris yang dimiliki Santini Group dari Keluarga Wanandi, kini bermain di League Two musim 2024/2025.
Didirikan pada 1884, Tranmere Rovers belum memiliki pemain Indonesia, namun jersey mereka disuplai oleh Mills, aparel asal Indonesia.
Polilas Ceuta dan Estrela da Amadora
Selain itu, dua klub milik orang Indonesia adalah Polillas Ceuta (Spanyol) dan Estrela da Amadora (Portugal).
Polillas Ceuta, dimiliki Batavia Sports Group sejak 2020, bermain di Divisi Empat Spanyol dan terafiliasi dengan ASIOP Jakarta.
Estrela da Amadora, yang dimiliki sebagian oleh Pakuan Football Enterprise, promosi ke kasta tertinggi Portugal pada 2022/2023.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
