Legenda: Andi Ramang, Striker Timnas Indonesia yang Kehebatannya Diakui FIFA

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 17 September 2024 | 23:00 WIB
Legenda: Andi Ramang, Striker Timnas Indonesia yang Kehebatannya Diakui FIFA
Kolase foto pemain legendaris Timnas Indonesia dan PSM Makassar, Andi Ramang dan patung sang pemain. [IG: redgankdbugis]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memiliki banyak pahlawan di dunia sepak bola, tetapi sedikit yang mendapatkan pengakuan global seperti Andi Ramang.

Legenda sepak bola kelahiran Sulawesi Selatan ini telah meninggalkan jejak yang begitu dalam, tidak hanya di tanah air, tetapi juga di kancah internasional, hingga FIFA pun turut mengakui kehebatannya.

Andi Ramang lahir pada 24 April 1924 dan meninggal pada 26 September 1987. Sepanjang karier sepak bolanya, ia dikenal sebagai striker yang tangguh dan setia pada klub PSM Makassar.

Ramang membela tim berjuluk Juku Eja ini dalam dua periode, yaitu pada 1947-1960 dan 1962-1968. Namanya begitu melekat dengan PSM, bahkan klub ini dijuluki "Pasukan Ramang" sebagai penghormatan atas kontribusinya yang luar biasa.

Baca Juga: DPR Setujui Pemberian Stasus WNI, Eliano Reijnders dan Mees Hilgers Jalani Sumpah Minggu Depan?

Pengakuan dari FIFA

Logo FIFA. [OZAN KOSE / AFP]
Logo FIFA. [OZAN KOSE / AFP]

Kehebatan Andi Ramang diakui FIFA, terutama saat ia memperkuat tim nasional Indonesia di ajang Olimpiade Melbourne 1956.

Momen ini merupakan puncak kejayaan Timnas Indonesia di level internasional setelah menjadi negara Asia pertama yang berpartisipasi dalam Piala Dunia 1938, meskipun saat itu masih menggunakan nama Hindia Belanda.

Di Olimpiade 1956, Indonesia tampil sebagai negara merdeka, membawa bendera Merah Putih dengan bangga.

Pertandingan Legendaris Melawan Uni Soviet

Baca Juga: Syamsir Alam Bongkar Nasib Pemain Indonesia di Eropa, Inikah Alasan Kenapa PSSI Getol Lakukan Naturalisasi?

Dalam pertandingan perempat final Olimpiade 1956, Indonesia bertemu dengan Uni Soviet, tim kuat yang diperkuat kiper legendaris Lev Yashin.

Pada pertandingan inilah nama Andi Ramang semakin dikenal. FIFA dalam artikelnya mengulas betapa Ramang, meski bertubuh kecil, mampu memporak-porandakan pertahanan Uni Soviet yang dipimpin Yashin.

Salah satu momen yang dikenang adalah ketika Ramang hampir mencetak gol pada menit ke-84, memaksa Yashin melakukan penyelamatan gemilang.

Bahkan, dalam pertandingan ulangan, pelatih Uni Soviet, Gavril Kachalin, memberi instruksi khusus kepada Igor Netto, salah satu playmaker terbaik Uni Soviet, untuk fokus meredam pergerakan Ramang.

Meskipun pada akhirnya Indonesia kalah dengan skor 4-0, penampilan heroik Ramang bersama timnas Indonesia tetap dikenang sebagai salah satu hasil paling mengejutkan dalam sejarah Olimpiade.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI