Suara.com - Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick harus hati-hati dalam meniti lembaran baru kariernya usai bergabung dengan klub Australia, Brisbane Roar.
Rafael Struick bergabung dengan Brisbane Roar dari klub kasta kedua Liga Belanda, ADO Den Haag secara gratis.
Struick diumumkan sebagai pemain baru Brisbane Roar pada Senin (16/9/2024) dan diharapkan bisa mendapat lebih banyak menit bermain di sana.
Meski memutuskan untuk membuka lembar baru dalam kariernya, Struick wajib hati-hati. Liga Australia bisa menjadi tempat yang sulit bagi para striker Timnas Indonesia.
Baca Juga: Wawancara Rafael Struick: Saya Mau Keluar dari Zona Nyaman
Sebelum Rafael Struick, terdapat dua striker Timnas Indonesia yang lebih dulu bermain di klub berjuluk The Lions itu. Mereka adalah Sergio van Dijk dan Yandi Sofyan.
Sergio van Dijk bisa menjadi contoh bagaimana striker Timnas Indonesia sukses meniti karier di Brisbane Roar.
Van Dijk tercatat bermain dua musim sejak 2008/09 hingga 2009/10 di Brisbane Roar. Dalam periode itu, dia tampil 37 kali dengan torehan 17 gol dan tiga assist.
Di sisi lain, Yandi SOfyan bisa dianggap sebagai contoh bahwa pemain Indonesia juga perlu kerja keras agar bisa sukses di Liga Australia.
Dia tercatat berkarier di Brisbane Roar U-21 pada 2013. Saat itu, dia dipinjam semusim dari Arema FC.
Baca Juga: Gaji Seminggu Rafael Struick di Brisbane Roar Ditaksir Lebih dari 4 Kali UMR Jakarta
Namun, kariernya tak cukup sukses di sana. DIa hanya tampil 13 kali dengan catatan dua gol sebelum pulang ke Indonesia dan diboyong Persib Bandung pada Desember 2014.
Kontributor : Imadudin Robani Adam