Suara.com - Membedah statistik Brisbane Roar musim lalu, klub Liga Australia yang jadi pelabuhan baru penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick
Sebagaimana diketahui, Rafael Struick baru saja resmi bergabung klub Australia, Brisbane Roar, dari ADO Den Haag secara permanen.
Kepindahannya sendiri diumumkan oleh Brisbane Roar melalui laman resminya, di mana Rafael Struick akan bergabung untuk musim 2024/2025 ini.
“Brisbane Roar dengan bangga mengumumkan penandatanganan penyerang Indonesia, Rafael Struick, menjelang musim Isuzu UTE A-League 2024/25,” tulis pernyataan klub.
Baca Juga: Gaji Seminggu Rafael Struick di Brisbane Roar Ditaksir Lebih dari 4 Kali UMR Jakarta
Tak diketahui berapa biaya transfer maupun durasi kontrak yang diberikan oleh klub milik Bakrie Group itu untuk Struick.
Hanya saja, penyerang berusia 21 tahun ini mengaku senang dan tak sabar memulai petualangan barunya di Australia bersama Brisbane Roar.
“Saya senang berada di sini dan tidak sabar untuk memulainya. Brisbane adalah klub yang sangat besar, bermain di kompetisi yang sangat ketat,” kata Struick dilansir dari laman resmi klub.
Usai Struick resmi bergabung, menarik untuk membedah kiprah Brisbane Roar, termasuk statistik klub berjuluk The Roar itu musim lalu. Seperti apa statistiknya?
Hampir Juara
Di musim lalu atau musim 2023/2024, Brisbane Roar tak termasuk tim hebat di Liga Australia. Tapi The Roar punya kiprah mentereng di kompetisi domestik.
Di kancah liga, musim lalu Brisbane Roar hanya finis di peringkat ke-9 dari 12 tim yang berlaga di A-League atau Liga Australia 2023/2024.
Brisbane Roar harus finis di peringkat ke-9 dengan torehan 30 poin dari 27 pertandingan dengan mencetak 8 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 13 kekalahan.
Dari 27 pertandingan yang dilakoni di A-League itu, Brisbane Roar hanya mampu mencetak 42 gol atau rata-rata 1,5 gol per laga dan kebobolan 55 gol atau rata-rata kebobolan 2,03 gol per laga.
Karena catatan ini, Brisbane Roar pun gagal melangkah ke babak Playoff atau Final Series untuk bersaing memperebutkan gelar juara A-League 2023/2024.
Meski punya catatan buruk di kancah liga, Brisbane Roar punya catatan apik di kancah domestik seperti Piala Australia 2023/2024.
Di ajang tersebut, Brisbane Roar mampu menembus final Piala Australia 2023/2024. Nahas, The Roar gagal meraih gelar juara pasca tumbang di tangan Sydney FC.
Kiprah Brisbane Roar yang tampak inkonsisten itu bukanlah hal mengejutkan. Dibanding klub Australia lainnya, The Roar tak punya pemain bintang di timnya.
Untuk musim 2024/2025 ini saja, Brisbane Roar tak memiliki bintang dan pemain termahalnya adalah Ben Halloran.
Ben Halloran merupakan pemain baru Brisbane Roar yang didatangkan secara gratis pada Juli lalu dari Adelaide United.
Ben Halloran memiliki nilai pasar 400 ribu euro (Rp6,8 miliar). Sebagai perbandingan, nilai pasar itu menempatkannya di urutan ke-62 pemain termahal di Liga Australia 2024/2025.
Jika melihat Market Value-nya, Brisbane Roar termasuk klub dengan nilai pasar terendah di Australia, yakni berada di peringkat 10 dengan nilai pasar 5,23 juta euro (Rp89,6 miliar).
Dengan kehadiran Rafael Struick, Brisbane Roar berharap bisa meningkatkan ketajamannya musim ini. Apalagi dengan status Struick sebagai pemain berpengalaman di kancah internasional.
Sebagai informasi, Brisbane Roar di musim 2024/2025 ini tak punya penyerang berpengalaman. Bahkan di musim lalu, The Roar mengandalkan dua penyerang di bawah usia 20 tahun.
Dua penyerang mudanya itu adalah Thomas Waddingham (19 tahun) dan Rylan Brownlie (17 tahun). Keduanya akan menjadi pesaing Rafael Struick untuk menjadi starter di Brisbane Roar musim ini.
(Felix Indra Jaya)