Suara.com - Mengupas gaji yang diterima Pemain Timnas Indonesia Rafael Struick pasca bergabung klub Australia, Brisbane Roar, di musim 2024/2025 ini. Berapakah nominal yang didapatkannya? Ditaksir gaji sepekan nilainya lebih dari 4 kali UMR Jakarta.
Seperti yang diketahui, penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick, telah mendapatkan pelabuhan baru pasca didatangkan oleh Brisbane Roar dari ADO Den Haag.
Penyerang berusia 21 tahun itu didatangkan secara gratis oleh klub yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia, Bakrie Group, tersebut.
“Brisbane Roar dengan bangga mengumumkan penandatanganan penyerang Indonesia, Rafael Struick, menjelang musim Isuzu UTE A-League 2024/25,” tulis pernyataan klub.
Baca Juga: Mauro Zijlstra Kasih Kabar Buruk soal Naturalisasi ke Timnas Indonesia, Ada Rintangan...
Usai bergabung Brisbane Roar, Struick tak dapat menutupi kebahagiaannya. Ia pun tak sabar menjalani petualangan baru di Australia.
“Saya senang berada di sini dan tidak sabar untuk memulainya. Brisbane adalah klub yang sangat besar, bermain di kompetisi yang sangat ketat,” kata Struick dilansir dari laman resmi klub.
Setelah diumumkan sebagai rekrutan baru, banyak yang mencari tahu detail kontrak Struick bersama Brisbane Roar, terutama soal gajinya.
Kira-kira, berapa gaji yang didapatkan Rafael Struick di Brisbane Roar? Apakah ada peningkatan dari apa yang diterimanya di ADO Den Haag?
Alami Peningkatan Gaji?
Baca Juga: Usai Gagal Kalahkan Timnas Indonesia, Roberto Mancini Langsung Kursus di Jerman
Sebelum mengupas gaji Rafael Struick di Brisbane Roar, alangkah baiknya mengupas dulu gaji yang diterimanya di ADO Den Haag.
Saat masih berseragam ADO Den Haag, Struick diketahui berstatus pemain muda atau pemain akademi. Karenanya, gajinya pun tak sama seperti para pemain di tim utama.
Dilansir dari laman Salary Sport, Struick mendapat bayaran atau gaji layaknya pemain akademi lainnya, yakni sekitar 490 euro (Rp8,3 juta) per pekan atau 25.480 euro (Rp436,2 juta) per tahun.
Bayaran itu sama dengan para pemain muda lainnya di ADO Den Haag dan terpaut jauh dari para pemain di skuad utama ADO Den Haag yang mencapai ribuan euro per pekannya.
Karena kini Struick bergabung Brisbane Roar sebagai pemain utama, maka ada kemungkinan bayarannya meningkat drastis dari apa yang diterimanya di ADO Den Haag musim lalu.
Sebagai acuan, gaji tertinggi tim utama Brisbane Roar pada musim 2022/2023 lalu adalah Matti Steinmann yang mengantongi 400 ribu dolar AS (Rp6,1 miliar) per tahunnya.
Tapi Steinmann sudah angkat kaki dan pemilik gaji terbesar di Brisbane Roar pada 2022/2023 lalu yang masih bertahan hingga musim 2024/2025 ini adalah Corey Brown.
Dilansir dari laman Sports Unfold, Corey Brown mengantongi bayaran 250 ribu dolar AS (Rp3,8 miliar) per tahunnya atau 5.200 dolar AS (Rp80 juta) per pekannya pada 2022/2023 lalu.
Gaji Corey Brown itu bisa saja meningkat pada musim ini. Sehingga ada kemungkinan dirinya kini mengantongi 300 ribu dolar AS (Rp4,6 miliar) per tahunnya di Brisbane Roar.
Untuk kategori pemain muda di tim utama yang berusia 21 tahun seperti Struick, rata-rata Brisbane Roar memberikan gaji 62.500 dolar AS (Rp962 juta) per tahun pada musim 2022/2023 lalu.
Angka tersebut diyakini meningkat pada musim ini, mengingat rata-rata gaji tahunan pekerja di kota Brisbane mencapai 76 ribu dolar AS (Rp1,1 miliar).
Melihat perbandingan itu, ada kemungkinan Struick mendapat gaji di atas 76 ribu dolar AS di Brisbane Roar, atau jauh lebih tinggi dari bayarannya di ADO Den Haag pada musim lalu.
(Felix Indra Jaya)