4 Perbedaan Rafael Struick dan Shin Tae-yong saat Gabung Brisbane Roar

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 16 September 2024 | 17:25 WIB
4 Perbedaan Rafael Struick dan Shin Tae-yong saat Gabung Brisbane Roar
Kolase - Striker Timnas Indonesia Rafael Struick dan Shin Tae-yong saat membela Brisbane Roar. [Dok. Brisbane Roar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brisbane Roar, klub sepak bola papan atas Australia, memiliki sejarah kuat dengan para pemain Asia, termasuk dua nama besar yang pernah dan sedang memperkuat tim ini: Rafael Struick dan Shin Tae-yong.

Meskipun keduanya bergabung dengan Brisbane Roar pada masa yang berbeda, ada sejumlah perbedaan mencolok dalam perjalanan karier mereka di klub tersebut.

Dari segi peran di lapangan, latar belakang, hingga momen penting dalam karier mereka, Rafael Struick dan Shin Tae-yong memiliki kisah yang menarik untuk diulas.

1. Usia saat Bergabung

Baca Juga: BREAKING NEWS! Tanpa Rumor, Rafael Struick Gabung Brisbane Roar

Rafael Struick akan diterjunkan melawan Saudi Arabia di Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, (X/@rafaelstruick)
Rafael Struick akan diterjunkan melawan Saudi Arabia di Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, (X/@rafaelstruick)

Rafael Struick bergabung dengan Brisbane Roar pada usia yang relatif muda, yakni 21 tahun. Dia didatangkan dari klub kasta kedua Liga Belanda, ADO Den Haag dengan status bebas transfer dan diumumkan pada Senin (16/9/2024).

Sebaliknya, Shin Tae-yong bergabung dengan klub Australia tersebut di penghujung kariernya, saat usianya sudah menginjak 35 tahun.

Pada masa itu, Shin sudah memiliki pengalaman panjang di level klub dan internasional, sedangkan Struick sedang memulai kariernya di pentas sepak bola profesional dunia.

2. Karier Sebelum Bergabung

Shin Tae-yong (kanan) ketika menjadi kapten klub Korea Selatan Seongnam I lhwa Chunma jelang pertandingan melawan klub Tiongkok Dalian Shide di Stadion Nasional Tokyo, 19 Februari 2003. AFP PHOTO/Kazuhiro NOGIKAZUHIRO NOGI / AFP.
Shin Tae-yong (kanan) ketika menjadi kapten klub Korea Selatan Seongnam I lhwa Chunma jelang pertandingan melawan klub Tiongkok Dalian Shide di Stadion Nasional Tokyo, 19 Februari 2003. AFP PHOTO/Kazuhiro NOGIKAZUHIRO NOGI / AFP.

Sebelum bergabung dengan Brisbane Roar, Rafael Struick bermain di Belanda bersama ADO Den Haag, sebuah klub dari kasta kedua Liga Belanda. Ia datang dengan status sebagai talenta muda yang menjanjikan di Timnas Indonesia.

Baca Juga: Fakhri Husaini dan De Javu Shin Tae-yong Panaskan Semifinal PON 2024

Di sisi lain, Shin Tae-yong bergabung dengan Brisbane Roar setelah karier panjang dan gemilang bersama Seongnam Ilhwa Chunma di Korea Selatan, klub yang ia bela selama 12 tahun. Pengalaman ini membuat latar belakang keduanya sangat berbeda saat bergabung dengan klub Australia tersebut.

3. Pemilik Klub: Masa Bakrie Group dan Sebelumnya

Ketika Shin Tae-yong bermain untuk Brisbane Roar pada tahun 2005, klub ini masih berada di bawah kepemilikan lokal dan belum diakuisisi oleh Bakrie Group.

Di sisi lain, Rafael Struick bergabung dengan Brisbane Roar pada 2024, di era ketika klub ini sudah sepenuhnya dimiliki oleh konglomerat asal Indonesia tersebut.

Kepemilikan Bakrie Group membuka peluang bagi pemain-pemain Indonesia, seperti Struick, untuk mengejar karier di Brisbane Roar.

4. Peran di Lapangan: Penyerang vs Gelandang

Justin Hubner dan Rafael Struick (the-afc.com)
Justin Hubner dan Rafael Struick (the-afc.com)

Perbedaan paling mendasar antara Rafael Struick dan Shin Tae-yong saat bergabung dengan Brisbane Roar adalah peran mereka di lapangan.

Struick adalah seorang penyerang, dikenal dengan kemampuan mencetak gol dan berperan di posisi nomor 9.

Sebaliknya, Shin Tae-yong adalah seorang gelandang tengah, yang lebih sering bertugas sebagai pengatur tempo permainan dan distribusi bola. Keduanya memiliki peran krusial, tetapi dengan fokus yang berbeda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI