Keberhasilan mereka bukan hanya soal trofi, tetapi juga rekor luar biasa yang mereka catatkan.
Brisbane Roar memegang rekor tak terkalahkan terlama di Liga Australia, dengan 36 pertandingan tanpa kekalahan dari September 2010 hingga November 2011.
Rekor ini bahkan menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah olahraga Australia.
Pada tahun 2011, mereka menciptakan salah satu comeback paling legendaris dalam sejarah olahraga Australia.
Setelah tertinggal 2-0 melawan Central Coast Mariners di final A-League, Brisbane Roar berhasil menyamakan kedudukan dan akhirnya menang melalui adu penalti dengan skor 4-2, merebut gelar juara.
Shin Tae-Yong dan Brisbane Roar
Pelatih Timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-Yong, memiliki hubungan khusus dengan Brisbane Roar. Setelah berkarier selama 12 tahun di Seongnam FC, Shin memutuskan untuk bergabung dengan Brisbane Roar pada tahun 2005.
Di sinilah ia mengakhiri karier bermainnya dan pensiun sebagai pemain profesional. Keterkaitan ini menjadikan Brisbane Roar sebagai klub yang memiliki sejarah dengan sepak bola Asia, termasuk Indonesia.
Kental Kultur Belanda
Baca Juga: Melihat Gerak-gerik Shin Tae-yong: Timnas Indonesia Memang Darurat Striker
Fakta bahwa Brisbane Roar didirikan oleh para imigran dari Belanda membuat tim ini begitu kental dengan kultur Negeri Kincir Angin.