Apa Perbedaan Blijvrers dan Trekkers? Istilah yang Dikaitkan dengan Pemain Naturalisasi

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Sabtu, 14 September 2024 | 13:48 WIB
Apa Perbedaan Blijvrers dan Trekkers? Istilah yang Dikaitkan dengan Pemain Naturalisasi
Ilustrasi Pemain Timnas Indonesia. Perbedaan Blijvers dan Trekkers istilah untuk pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. [Instagram @timnasindonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Skuat utama Timnas Indonesia saat ini hampir sebagian besar diisi pemain naturalisasi. Saat menjamu Australia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/9/2024), ada 10 pemain naturalisasi yang bermain. 

Kehadiran para pemain naturalisasi di Tim Garuda ini memang berdampak pada permainan Timnas Indonesia. Setidaknya mental pemain Timnas tidak lagi ciut ketika menghadapi negara-negara besar. 

Walau begitu keikutsertaan pemain naturalisasi ini tidak lepas dari kritik sejumlah pihak yang meragukan nasionalisme dan kebangsaan para pemain bule tersebut. 

Terlepas dari itu, sejak kehadiran pemain naturalisasi di Timnas Indonesia, mulai populer istilah-istilah mengenai status mereka seperti blijvrers dan Trekkers.

Baca Juga: Baru Urus Naturalisasi Bareng, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Malah Musuhan

Salah satu pemain yang disebut sebagai keturunan blijvrers adalah kiper Maarten Paes. Penjaga gawang klub FC Dallas ini tidak mengalir darah Indonesia sama sekali dalam tubuhnya namun ia tetap bisa menjadi pemain naturalisasi.

Ini ternyata karena Maarten Paes adalah keturunan dari neneknya yang seorang blijvrers. Nah lalu apa itu blijvrers dan trekkers? Berikut penjelasannya.

Perbedaan Blijvers dan Trekkers

Orang Belanda yang lama tinggal di Hindia Belanda atau keturunan dari pasangan Belanda ‘totok’ yang lahir dan dibesarkan di Hindia Belanda, lalu mengadopsi cara hidup setempat disebut  orang Indisch.

Orang Indisch dibedakan lagi menjadi dua. Pertama mereka yang kembali ke Belanda seusai masa tugasnya di Hindia ini disebut trekkers atau pengembara.

Baca Juga: Nasib Sial Emil Audero: Penghangat Bangku Cadangan Como

Kedua mereka yang memilih tetap tinggal di Hindia yang disebut blijvers atau penduduk tetap. Dari kalangan blijvers, nantinya muncul gerakan yang mempromosikan kaum Indo di Hindia, bahkan sebagian dari mereka turut mempromosikan kemerdekaan Indonesia.

Trekkers atau masa kini disebut ekspatriat adalah orang Eropa yang berkeinginan kembali ke Eropa setelah tugasnya selesai.

Sementara Blijver ini banyak beristri orang setempat (pribumi) yang dijuluki Nyai atau dengan orang Tionghoa.

Kedua kelompok ini berbeda orientasi. Para Trekkers cenderung mempertahankan nilai-nilai Eropa (Barat) sehingga selalu eksklusif dan elastis.

Sementara para Blijvers cenderung meleburkan diri ke dalam nilai-nilai lokal, meskipun mereka tetap merupakan representasi kultur Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI