Suara.com - Publik Tanah Air kembali disuguhkan kabar mengenai Pascal Struijk yang dikaitkan lagi dengan naturalisasi PSSI guna membela Timnas Indonesia.
Pascal Struijk mengakui memiliki garis keturunan asal Indonesia, hal itu diungkapkan pada 2020 lalu, namun disebut tak berkenan dinaturalisasi.
Saat itu Pascal Struijk menyebut kakek dan neneknya berasal dari Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda.
Pascal Struijk pun terkejut dengan banyaknya kabar yang beredar mengenai garis keturunan yang berasal dari Indonesia.
Baca Juga: 3 Klub Luar Negeri yang Cocok untuk Rizky Ridho, Buriram United Bisa Jadi Step Pertama
"Ya, dari kakek nenek saya yang meninggalkan Hindia Belanda (nama Indonesia dulu) ke Belanda. Saya punya koneksi dengan Indonesia, tapi kini saya lebih terlibat dengan Belanda dan Belgia," kata Pascal Struijk.
"Orang-orang Indonesia tahu kalau saya punya darah Indonesia. Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa tahu," imbuhnya.
Kini kans Pascal Struijk membela Timnas Indonesia dimunculkan kembali oleh salah satu media ternama Belanda, VoetbalPrimeur.
Menurut salah satu host media tersebut, Pascal Struijk tersedia untuk Timnas Indonesia sebagai salah satu pemain top dunia.
"Dan satu orang yang tidak banyak disebutkan. Pascal Struijk diizinkan untuk bermain di timnas Indonesia. Dia adalah pemain yang luar biasa," ucap mereka.
Baca Juga: Penyerang Timnas Belanda Komentari Jay Idzes yang Jadi Kapten Timnas Indonesia
Pascal Struick saat ini berusia 25 tahun dan masih jadi andalan Leeds United dalam lanjutan Divisi Championship di Liga Inggris.
Meski begitu, hingga saat ini masih banyak yang penasaran dengan kedua orang tua pemain kelahiran Deurne, Belgia, itu.
Namun diketahui bahwa ayah dari Pascal Struijk yang memiliki garis keturunan dari Indonesia yang berasal dari kedua orang tuanya, kakek-nenek sang pemain.
Tidak banyak informasi mengenai ayah maupun ibu Pascal Struijk, namun keterikatan dengan Indonesia disebut masih dirasakan dalam keluarganya.
Meski tak pernah memiliki ikatan langsung dengan orang-orang di Indonesia, namun ia tak bisa memungkiri satu hal.
Pascal Struijk mengaku bahwa dalam satu momen ia merasa merindukan Indonesia, namun juga terkadang terasa biasa saja.
"Saya akui kadang begitu merindukan Indonesia, kadang pula tidak," ungkap Pascal Struijk.
"Padahal, walau hubungan Indonesia saya hanya dari keluarga saja, saya tak pernah memiliki ikatan langsung dengan orang-orang di Indonesia," imbuhnya.
Kontributor: Eko