Suara.com - Luar biasa! Dua kata ini pantas untuk Timnas Indonesia setelah hasil positif di dua laga Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Setelah menahan Arab Saudi 1-1, Skuad Garuda juga mengimbangi Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 10 September 2024.
Ini menghentikan dominasi Australia yang sebelumnya meraih 16 kemenangan dari 17 pertemuan terakhir.
Kemenangan melawan Arab Saudi dan Australia merupakan pencapaian besar, mengingat Timnas Indonesia sering kalah dari kedua tim tersebut.
Baca Juga: Shayne Pattynama: Aku Bukan Orang Asing, Aku Orang Indonesia
Program naturalisasi yang digeber PSSI di bawah Erick Thohir telah meningkatkan performa tim.
Graham Arnold, pelatih Australia, mengakui perubahan besar dalam tim Indonesia.
"Timnas Indonesia sekarang jauh berbeda. Erick Thohir telah banyak berinvestasi dalam sepak bola mereka," ujarnya, dilansir ESPN.
Selanjutnya, Jay Idzes dan kawan-kawan harus tetap waspada menghadapi laga berat di Grup C, baik kandang maupun tandang.
Dalam dua laga mendatang, Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain pada 10 Oktober di Bahrain National Stadium, diikuti Jepang pada 15 November 2024.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Bukan ke NAC Breda, Thom Haye Segera Diresmikan Klub Stefano Lilipaly?
Bahrain, meski kalah 0-5 dari Jepang di laga terakhir, sempat mengejutkan dengan menang 1-0 melawan Australia di laga pertama.
Dari tujuh pertemuan terakhir, Indonesia meraih dua kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan melawan Bahrain.
Meski belum pernah tampil di putaran final Piala Dunia, Bahrain pernah mencapai peringkat keempat di Piala Asia 2004.
Jepang, yang memuncaki Grup C dengan dua kemenangan dan enam poin, adalah lawan tangguh. Mereka mengalahkan Bahrain dan China dengan skor besar, 7-0.
Jepang telah meraih empat gelar Piala Asia dan tampil di tujuh Piala Dunia, melaju ke babak 16 besar pada empat edisi.
Meski Jepang unggul, Timnas Indonesia pernah mengalahkan mereka, termasuk kemenangan 7-0 di Merdeka Cup 1968 dan 2-0 dalam laga persahabatan pada 1981.
Kontributor : Imadudin Robani Adam