Suara.com - Maarten Paes tunjukkan kelasnya sebagai kiper jempolan untuk Timnas Indonesia. Pada dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026, kiper FC Dallas itu hanya kebobolan satu gol melawan Arab Saudi dan Australia.
Arab Saudi dan Australia di atas kertas jauh lebih unggul dibanding Timnas Indonesia. Kedua negara ini ialah raksasa Asia namun ketenangan, fokus dan determinasi Maarten Paes membuat pemain kedua negara itu frustasi.
Pada pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Paes dinobatkan sebagai man of the match. Pada laga yang berakhir imbang tanpa gol, Paes berjibaku mengawal gawang Timnas Indonesia dari serangan pemain Australia.
Tercatat, Paes melakukan 6 penyelamatan gemmilang di laga melawan Australia. Menit ke-20, Paes menepis sepakan keras Harry Souttar.
Paes juga gagalkan peluang emas yang didapat oleh Nestroy Irakunda. Ia juga menepis sepakan dari winger Australia, Craig Goodwin.
Sebelumnya di laga lawan Arab Saudi, Paes juga jadi pahlawan dengan menggagalkan sepakan penalti yang membuat Timnas Indonesia mengamankan satu poin.
Sosok Maarten Paes pun banyak mendapat tempat tersendiri bagi supoter Timnas Indonesia. Selain memiliki skill berkelas sebagai seorang kiper, tabiat dari Maarten Peas pun tuai pujian.
Hal itu misalnya terlihat di momen kala Paes akan bersalaman dengan Presiden Jokowi. Ia terekam kamera mengelap tangannya yang berkeringat sebelum bersalaman dengan Jokowi.
Paes pun selama berkarier bukan sosok kiper kontroversial. Sepanjang kariernya sejak 2015/2016, Paes hanya 8 kali mendapat kartu kuning.
Baca Juga: Media Vietnam: Timnas Indonesia Terkuat di Asia Tenggara
Kondisi berbeda jika dibandingkan dengan kiper Argentina, Emiliano Martínez. Baru-baru beredar viral video kiper juara dunia itu mengamuk ke kameramen saat tim Tango mengalami kekalahan.