Suara.com - Performa Timnas Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat publik Australia terkejut, tak seperti peringkat FIFA yang diduduki.
Publik Australia menyoroti hasil akhir matchday kedua fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 timnas mereka melawan Timnas Indonesia.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada Selasa (10/9/2024) skor 0-0 menjadi hasil akhir laga.
Hasil ini membuat publik Australia terkejut, tetapi yang lebih membuat mereka terheran adalah performa Timnas Indonesia sepanjang laga.
Tim besutan Shin Tae-yong bermain tak seperti peringkat yang mereka duduki, saat laga berlangsung skuad Garuda masih bertengger di peringkat ke-133.
Hal yang wajar jika fan Timnas Australia memandang rendah kualitas skuad Garuda, meski pada akhirnya mereka dibuat terkejut.
Indonesia sempat menggebrak di awal laga, meski pada akhirnya harus banyak bertahan dari serangan-serangan Australia.
Permainan Indonesia bahkan dinilai lebih berani ketimbang penampilan yang ditunjukkan Bahrain saat berhasil menekuk Australia.
Harapan fan Australia agar timnas mereka segera lolos ke Piala Dunia 2026 pun seolah mendapat pukulan telak dari Indonesia.
Baca Juga: Asal-usul Lagu 'Tanah Airku' Jadi Tradisi di Akhir Pertandingan Timnas, Maknanya Mendalam
"Harapan Socceroos untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 mendapat pukulan telak lagi setelah ditahan imbang 0-0 melawan Indonesia," tulis Sydney Morning Herald.
"Pertandingan melawan Indonesia lebih terbuka ketimbang bentrokan melawan Bahrain."
"Timnas Indonesia pun tampil sedikit lebih berani sebagai tim yang berada di peringkat ke-133 dunia."
"Mereka didukung sekitar 80 ribu penggemar di Stadion Gelora Bung Karno hingga pertandingan berakhir," imbuh mereka.
Hasil imbang melawan Indonesia membuat Australia terpuruk di posisi kelima klasemen sementara Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sementara Graham Arnold dinilai sebagai sosok yang paling bertanggung jawab untuk hasil minor skuad Negeri Kanguru.
Selain itu, kualitas para pemain Timnas Australia saat ini yang berada di bawah standar juga menjadi sorotan publik lokal.
"Selain Graham Arnold yang dikritik karena gaya permainannya yang pragmatis dan cukup mendasar," tulis Sydney Morning Herald lagi.
"Mereka menguasai bola hingga 63 persen, 15 tendangan sudut berbanding tiga, dan melepaskan 19 tembakan ke gawang dengan lima di antaranya tepat sasaran."
"Akan tetapi semuanya sia-sia pada akhirnya."
"Sang pelatih juga jelas dikecewakan oleh kurangnya kualitas dari para pemainnya pada malam itu," imbuh mereka.
Usai melawan Indonesia, Timnas Australia dijadwalkan menjamu China pada 10 Oktober dan bertamu ke Jepang pada 15 Oktober 2024.
Bukan agenda yang mudah dilalui Australia, Graham Arnold harus bisa memetik kemenangan agar publik kembali menaruh kepercayaan padanya.
Kontributor: Eko