Suara.com - Egy Maulana Vikri berpeluang diturunkan Dewa United, pada pertandingan kandang kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 menghadapi PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (11/9/2024).
Menurut pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, jelang pertandingan menghadapi PSIS Semarang pasukannya kehilangan beberapa anak asuhnya dengan beberapa alasan di antaranya cedera hingga mendapatkan panggilan Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski demikian, salah satu anak asuhnya yang dipanggil Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri berpeluang tampil saat menghadapi PSIS Semarang.
Pasalnya, setelah Timnas Indonesia bertanding menghadapi Australia, Selasa (18/9/2024), pemain akan dikembalikan ke klubnya. Sehingga, peluang Egy tampil sangat besar.
"Kita kehilangan beberapa pemain Ady cedera panjang, Theo, Ricky dan Egy, Alex juga tidak ada. Jadi kita bicara awal musim semestinya kerangka tim harus ada di situ dan bisa tampil," kata Jan Olde Riekerink saat konferensi pers menjelang pertandingan.
"Tapi pemain seperti Taisei bisa mengangkat tim ke level selanjutnya, sekarang timnas main dan kita kehilangan Ricky dan Egi, Alex suspend, Jaja cedera panjang, dan adi juga. Tapi Egy ada kemungkinan bisa diturunkan besok, jadi opsi tapi situasinya tidak ideal," jelasnya.
Selain kehilangan beberapa anak asuhnya, Dewa United juga mengalami masalah lainnya yakni home base yang berpindah-pindah. Sebelumnya, laga kandang di gelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Namun, pada pekan keempat kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 Dewa United menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai kandang untuk menjamu PSIS Semarang.
"Tentu setelah tiga pertandingan kita baru memulai kompetisi untuk dua poin yang kita punya tidak cukup, saya menemukan alasan tapi ini bukan cari cari alasan," ungkapnya.
Baca Juga: Aaliyah dan Thariq Dapat Fasilitas Mewah saat Nonton Timnas, Netizen Kepo: Bayarnya Berapa Ya?
"Kita dalam lima pertandingan kita main di lima stadion yang berbeda. Jadi kita gak punya Homebase untuk sementara waktu. Itu situasi yang aneh di tahun ini menguntungkan untuk sepak bola Indonesia, pada akhirnya orang akan menghakimi kita berapa pemain yang kita punya," tegasnya.
Kontributor : Rahman