Suara.com - Di balik akhirnya Maarten Paes mau masuk skuad Timnas Indonesia dan akhirnya mau dinaturalisasi, ada kisah sedih dari sang nenek. Nenekna ternyata korban perang di kawasan Asia Tenggara.
Neneknya ini menjadi kunci syarat Maarten Paes akhirnya bisa dinaturalisasi Timnas Indonesia.
Dalam sebuah cerita yang dia ungkap di kanal Youtube FC Dallas Mei 2024 lalu, Maarten Paes mengungkapkan bahwa penghormatan kepada nenek tercinta menjadi motivasi utamanya untuk mengambil langkah penting dalam hidupnya.
Pada akhir April 2024, Maarten Paes resmi mengucapkan sumpah setia sebagai WNI di Jakarta.
Baca Juga: 9 Pesona Maarten Paes di Luar Lapangan, Ternyata Bucin Sama Luna Bijl
Proses naturalisasi yang panjang akhirnya berbuah manis, memungkinkan pemain kelahiran Belanda ini mengenakan seragam Garuda di dada.
Jejak Indonesia dalam diri Maarten Paes ternyata berasal dari garis keturunan maternalnya.
Sang nenek, seorang wanita Belanda, dilahirkan di Pare, Kediri.
Meski begitu, kehidupan neneknya di Indonesia tidaklah selalu menyenangkan.
"Nenek saya selalu bercerita tentang masa kecilnya di Indonesia sebelum perang dunia meletus. Beliau sangat mensyukuri pengalamannya di sini," ungkap Maarten Paes dalam sebuah wawancara.
Sayangnya, perang dunia kedua membawa duka mendalam bagi keluarga nenek Maarten.
Mereka harus hidup di kamp-kamp interniran.
Tragedi paling memilukan adalah meninggalnya ibu nenek Maarten saat berada di kamp pengungsin Jepang.
"Nenek saya kehilangan ibunya (buyut Maarten Paes) saat perang. Meski begitu, beliau selalu berbicara dengan penuh hormat tentang Indonesia. Beliau sangat mencintai negara ini," kenang Maarten Paes.
Kisah pilu sang nenek inilah yang menginspirasi Maarten Paes untuk membela Timnas Indonesia.
Dengan menjadi WNI, Maarten merasa telah menghormati jasa dan pengorbanan neneknya.