
Ada alasan mengapa Maarten Paes butuh waktu hampir lima bulan lamanya untuk melakoni debutnya bagi Timnas Indonesia.
Usai dinaturalisasi, Maarten Paes terkendala aturan FIFA saat hendak mengurus proses perpindahan federasi dari Belanda (KNVB) ke Indonesia (PSSI).
Sebelum dinaturalisasi, status Maarten Paes sebagai pemain keturunan sempat dipertanyakan karena ia tak punya darah Indonesia secara langsung.
Maarten Paes mengajukan naturalisasi dan berminat membela Timnas Indonesia karena sang nenek ternyata lahir di Tanah Air, tepatnya di Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.
Sang nenek nyatanya tak memiliki darah Indonesia karena hanya ‘numpang’ lahir dan tumbuh sebentar di Indonesia selama masa penjajahan Belanda.
“Dia (nenek) tinggal di sana (Indonesia), saya pikir 5 atau 6 tahun. Lahir di sana selama 5,6 tahun dan kemudian Perang Dunia II pecah, dan ia tinggal beberapa tahun di kamp-kamp Spanyol-Jepang.”
“Dan setelah itu ia kembali ke Belanda dengan sebuah kapal, dan dia kembali untuk beberapa tahun (ke Indonesia), dan dia kembali ke Belanda,” kata Maarten Paes dikutip dari YouTube FC Dallas.
Meski tak punya darah Indonesia dan hanya ‘numpang’ lahir serta tinggal sebentar, sang nenek ternyata bersyukur sempat berada di Tanah Air dan menghormati tanah kelahirannya itu.
Selain itu, walau tak memiliki darah Indonesia secara langsung, Maarten Paes tetap bisa membela Indonesia sesuai dengan Statuta FIFA pasal 7, di mana sang nenek lahir di Nusantara.
Baca Juga: Keputusan Shin Tae-yong Disorot, Rafael Struick Ternyata Bermain dalam Kondisi Cedera
Karenanya, Maarten Paes tak bisa disebut pemain keturunan seperti halnya Jay Idzes, Thom Haye, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, dan lainnya.