Suara.com - Pemain keturunan Indonesia, Kaya Symons, karirnya perlahan menanjak usai berhasil melakoni debut profesionalnya sebagai pesepak bola.
Pemain berusia 19 tahun ini masuk sebagai pemain pengganti saat klubnya, De Graafschap, menghadapi Roda JC pada pekan kelima Liga 2 Belanda 2024/25.
Bermain selama kurang lebih 33 menit, Symons sukses membawa timnya menang 4-1. Ini menjadi kali pertama ia mentas di tim utama De Graafschap usai berkali-kali masuk line-up.
Ini juga menjadi penampilan pertamanya di musim 2024/25 usai bergabung dengan De Graafschap pada Juli lalu. Sebetulnya ia bergabung ke Tim U-21, tapi lebih banyak dimasukkan ke tim utama.
Baca Juga: Timnas Indonesia Punya Rekor Buruk Lawan Australia, Shin Tae-yong: Percaya Pada Kami
Sebelum gabung De Graafschap, Kaya Symons merupakan lulusan dari akademi Vitesse. Ia bermain di sana dari akademi sampai terakhir di Tim U-21.
Sempat Akan Gabung Timnas Indonesia
Menurut catatan Transfermarkt, Kaya Symons telah bermain sekali untuk Belanda U-15 pada tahun 2020, sekali untuk Belanda U-17 pada tahun 2021, tiga kali untuk Belanda U-17 pada tahun 2022, dan sekali untuk Belanda U-19 pada tahun 2023.
Lantas pada Juli lalu, ia sempat dikabarkan dipanggil Indra Sjafri untuk masuk skuad Timnas Indonesia U-20. Namun ia batal ikut dan bergabung ke tim yang mentas di Turnamen Toulon 2024 itu.
Tidak diketahui alasan pasti soal batalnya Kaya Symons ikut bergabung ke Timnas Indonesia U-20. Namun, ia masih punya potensi untuk dinaturalisasi.
Pratama Arhan Bisa Makin Tenggelam
Jika dinaturalisasi, hadirnya Kaya Symons bisa membikin Pratama Arhan makin tergeser tempatnya di Timnas Indonesia karena punya posisi bermain yang sama yaitu bek kiri.
Arhan yang saat ini memperkuat klub kasta atas Liga Korea, Suwon FC, mulai tergeser dengan hadirnya pemain-pemain keturunan di pos bek kiri macam Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, hingga Nathan Tjoe-A-On.
Kaya Symons yang usianya lebih muda dari Arhan juga pemain-pemain senior lain di Timnas Indonesia, berpotensi menjadi investasi dengan dinaturalisasi.
Kontributor: Aditia Rizki