Ketiga; ia memiliki usia yang tergolong masih muda yakni masih 19 tahun. Bahkan bila dibanding dengan Ole Romeny, usianya masih empat tahun lebih muda.
Usianya yang masih muda itu mendukung daya jelajahnya yang tergolong tinggi ketika di lapangan.
Apalagi diketahui, Mauro Zijlstra bukan tipikal penyerang yang malas.
Ia diketahui sebagai penyerang bertipe deep flying forward dimana ia tak sungkan untuk turun menjemput bola dan membangun serangan.
Tipikal inilah yang kerap membuatnya mencatatkan nama di papan skor.
Keempat; Dalam riwayatnya, Mauro Zijlstra urung ada catatan cedera.
Situasi tersebut berbeda dengan Ole Romeny yang riwayat cederanya cukup banyak.
Dari catatan di Transfermarkt, Ole sempat harus menepi selama 6 bulan akibat cedera dari medio 2018/2019.
Ia bahkan pada 2023 lalu terpaksa harus absen selama 28 hari membela FC Utrecht akibat cedera.
Baca Juga: Thom Haye Cs Terus Diikuti Puluhan Orang Jelang Lawan Australia, Ada Apa?