Suara.com - Nama Mauro Zijlstra menjadi yang terdepan untuk mengisi pos striker di Timnas Indonesia dibanding Ole Romeny yang sebelumnya santer bakal dinaturalisasi.
Diketahui, Timnas Indonesia hingga kini masih terus melengkapi puzzle komposisi pemain terbaiknya terutama untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga.
Setelah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders dipastikan bakal segera dinaturalisasi, berhembus kabar bahwa PSSI bakal kembali mendatangkan pemain keturunan lagi untuk memperkuat skuat Garuda.
Setelah posisi kiper dan bek, PSSI di bawah Erick Thohir dikabarkan tengah mengincar pemain keturunan yang berposisi sebagai striker. Salah satu nama yang memungkinkan adalah Mauro Zijlstra.
Baca Juga: Thom Haye Cs Terus Diikuti Puluhan Orang Jelang Lawan Australia, Ada Apa?
Pemain yang kini membela NEC Nijmegen U-21 tersebut sementara ini statusnya menggeser sosok Ole Romeny yang sebelumnya lebih dulu santer bakal dinaturalisasi.
Hal itu setidaknya dikatakan oleh Exco PSSI Arya Sinulingga yang menyebut peluang Mauro Zijlstra untuk memperkuat Timnas Indonesia saat ini lebih besar ketimbang Ole Romeny.
"Untuk Ole agak berat ada hal prinsip yang susah. Tapi ya mudah-mudahan namanya juga waktu. Dulu aja ketika Justin Hubner agak berat tapi terakhir bisa lagi," ungkapnya ketika ngobrol bersama Yussa Nugraha di channel YouTubenya beberapa waktu kemarin.
"Kalau Mauro memang sudah masuk datanya. Sudah 40 persen, kita lagi lihat secara detail," imbuhnya.
Mauro sendiri merupakan salah satu pemain keturunan berposisi striker yang memang masuk dalam daftar yang diinginkan untuk Timnas Indonesia.
Baca Juga: Arab Saudi Jadi 'Korban', 3 Pemain Timnas Indonesia yang Bisa Bikin Australia Ketar-ketir
Fakta itu terungkap dari obrolan Mauro bersama dengan Yussa Nugraha.
"Aku pernah dikontak aku masuk list pemain striker yang mereka inginkan. Jadi aku ada di list mereka dan mereka tertarik," kata Mauro di channel YouTube Yussa Nugraha Sabtu (7/9/2024).
Kelebihan Mauro Zijlstra
Dengan situasi yang ada saat ini, mendapatkan Mauro Zijlstra nyatanya lebih menguntungkan bila dibanding Ole Romeny.
Selain ada respon positif dari yang bersangkutan, pemain keturunan Sunda yang berasal dari sang kakek itu memiliki sederet kelebihan dibanding Ole Romeny.
Pertama; seperti spesifikasi pemain Timnas Indonesia lainnya yang tipenya versatile, Mauro Zijlstra juga mampu bermain dalam beberapa posisi di luar sebagai striker.
Ia diketahui selain mampu bermain sebagai penyerang tengah, juga piawai saat mengemban tugas menjadi gelandang serang.
Berdasar data yang disajikan transfermarkt, Mauro Zijlstra dimainkan sebanyak 10 kali ketika menjadi gelandang serang. Hasilnya ia mencatatkan 12 gol dan 5 assist.
Ketika ia diplot sebagai penyerang tengah, bermain di 6 pertandingan dan mampu membukukan 4 gol serta 1 assist.
Kedua; Seperti halnya tipikal pemain penyerang, Mauro Zijlstra memiliki insting gol yang tinggi.
Hal ini bisa dilihat dari catatannya dimana dalam satu musim pernah membukukan 10 gol dan 8 assist dari 13 laga yang dilakoninya ketika berseragam FC Amsterdam U-18.
Ketiga; ia memiliki usia yang tergolong masih muda yakni masih 19 tahun. Bahkan bila dibanding dengan Ole Romeny, usianya masih empat tahun lebih muda.
Usianya yang masih muda itu mendukung daya jelajahnya yang tergolong tinggi ketika di lapangan.
Apalagi diketahui, Mauro Zijlstra bukan tipikal penyerang yang malas.
Ia diketahui sebagai penyerang bertipe deep flying forward dimana ia tak sungkan untuk turun menjemput bola dan membangun serangan.
Tipikal inilah yang kerap membuatnya mencatatkan nama di papan skor.
Keempat; Dalam riwayatnya, Mauro Zijlstra urung ada catatan cedera.
Situasi tersebut berbeda dengan Ole Romeny yang riwayat cederanya cukup banyak.
Dari catatan di Transfermarkt, Ole sempat harus menepi selama 6 bulan akibat cedera dari medio 2018/2019.
Ia bahkan pada 2023 lalu terpaksa harus absen selama 28 hari membela FC Utrecht akibat cedera.