"Kemudian 2016 mulai bikin brand Passion 33, sebelumnya sempat juga nyoba bikin beberapa pcs baju, jadi dianterin langsung ke rumah pemesanan kalau darah Bandung, karena dulu belum musim jualan online, mau beli satu juga dianterin," ujar pria yang juga anggota Viking Persib Club ini.
![Jersey Persib Bandung. [Twitter Persib]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/31/40872-jersey-persib-bandung.jpg)
Sering berjalan waktu, bisnis merchandise yang dijalani olehnya semakin berkembang ditambah lagi hadirnya e-commerce membuatnya bisa menjual produk ke berbagai daerah.
Namun, saat pandemi Covid-19 Dawong mengakui penjualannya mengalami penurunan yang sangat signifikan, pasalnya saat itu kompetisi sepak bola di Indonesia dihentikan.
"Pas Covid pasti penjualan turun banget, kompetisi gak ada, pembeli sekitar 20 persen itu pun yang benar-benar suka bola banget. Tapi saya terus bikin desain baru," kenangnya.
Lebih lanjut Dawong menuturkan, prestasi atau pertandingan yang dihadapi Persib juga cukup mempengaruhi penjual merchandise. Pasalnya, jika skuat Maung Bandung meraih kemenangan, omset penjualannya juga ikut naik.
Apalagi, selain menjual merchandise Persib secara online, Dawong juga saat ini sering berjualan di Stadion saat skuat Maung Bandung melakoni pertandingan kandang.
"Pasti itu mah, kalau Persib menang Bobotoh juga senang, keluar dari Stadion juga ceria berdampak ke penjual dan UMKM juga, kalau lagi rame banget bisa tembus 150 sampai 170 pcs terjual," jelasnya.
Kontributor : Rahman
Baca Juga: Perjalanan Supardi Nasir Legenda Hidup Persib yang Gabung ke Nusantara United