Suara.com - Sejumlah pemain Timnas Indonesia menjalani umrah di Mekkah sebelum melakoni pertandingan melawan Arab Saudi, klub Tanah Air punya cerita pilu dari kisah seperti ini.
Perihal sejumlah pemain Timnas Indonesia yang menjalani umrah sebelum bertanding melawan Arab Saudi dibenarkan Arya Sinulingga selaku Anggota Exco PSSI.
Terlihat para pemain muslim, termasuk Ragnar Oratmangoen yang mengikuti agenda tersebut dengan banyaknya foto serta video mereka di media sosial.
Hanya beberapa hari jelang digelarnya duel Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) di Stadion King Abdullah Sports City.
Hal ini menimbulkan pro dan kontra, pihak-pihak yang berseberangan khawatir dengan kondisi para pemain, khususnya stamina mereka.
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, Indonesia memiliki sejarah tersendiri berkaitan dengan tim sepak bola yang memberangkatkan para pemainnya untuk umroh.
Kisah Klub Krama Yudha
Kembali ke tahun 1986, saat itu Indonesia memiliki klub asal Palembang berlaga di Piala Champions Asia 1986 atau turnamen yang kini bernama Liga Champion Asia.
Klub itu bernama Krama Yudha Tiga Berlian, tercatat sebagai klub pertama Indonesia dan bahkan satu-satunya yang pernah bermain di ajang tersebut.
Baca Juga: 7 Pesona Timnas Indonesia Berpakaian Ihram saat Umrah: Ucap Syukur hingga Menangis Haru Depan Kabah
Cerita unik Krama Yudha sebelum berlaga di Liga Champions Asia tahun itu, pelatih Abdul Kadir membawa 19 pemain menuju Jeddah, Arab Saudi.
Krama Yudha lebih dulu mencatatkan kemenangan atas East Bengal dengan skor 2-0, namun dalam laga penentuan juara Grup A kalah dari Al Ahly 0-1.
Kekalahan itu disayangkan Abdul Kadir, karena sepanjang pertandingan Krama Yudha lebih mendominasi permainan.
Abdul Kadir pun mengaku anak asuhnya kelelahan, kesalahan dalam menjalankan program jadi faktor utama termasuk saat para pemain menjalani umrah.
"Kami salah program. Sehari sebelum main, seluruh rombongan umrah ke Mekkah," ucap Abdul Kadir seperti yang dilaporkan Kompas edisi Selasa, 28 Januari 1986.
"Kita naik bus pagi, pulangnya sore. Malamnya langsung ikut resepsi yang diadakan panitia. Jadi, anak-anak lelah," imbuhnya.
Krama Yudha pun berakhir di peringkat ketiga Liga Champions Asia 1986 usai mengalahkan Al Ittihad dengan skor 1-0 di Jeddah.
Satu gol kemenangan Krama Yudha dicetak oleh Saud Lumpan Tobing di menit ke-70, sebelum pulang ke Tanah Air para pemain muslim kembali menjalankan umrah.
Belajar dari pengalaman ini, tentunya Timnas Indonesia diharapkan tidak mengalami kelelahan saat di pertandingan melawan Arab Saudi.
Kontributor: Eko