Suara.com - Siapa Djairo Tehubijuluw? Pemain keturunan berdarah Maluku yang bisa menambah stok bek kiri Timnas Indonesia sekaligus pengganti Pratama Arhan. Bahkan kualitasnya tak beda jauh dengan Calvin Verdonk. Simak ulasannya.
Bukan rahasia lagi jika stok bek kiri Timnas Indonesia amat melimpah dengan kehadiran empat pemain untuk posisi tersebut.
Keempat pemain penghuni bek kiri Timnas Indonesia itu adalah Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, dan Pratama Arhan.
Dari empat nama tersebut, nama Pratama Arhan menjadi sorotan karena jarang mendapat menit bermain di klubnya, Suwon FC.
Baca Juga: Oxford United Mendadak Pajang Foto Marselino Ferdinan, Netizen 'Geer' Karena Ada Kata-kata Misterius
Karena jarang bermain, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memiliki pikiran untuk mencoret Pratama Arhan dan tak memanggilnya ke skuad Garuda.
Jika suatu saat Pratama Arhan tak dipanggil lagi, maka Timnas Indonesia bisa saja memanggil bek baru untuk mengisi kedalaman skuad di pos bek kiri.
Salah satu yang bisa dilirik adalah Djairo Tehubijuluw yang bermain untuk tim kasta kedua Belanda, MVV Maastricht.
Lantas, siapakah sosok Djairo Tehubijuluw itu? Seperti apa sepak terjangnya dan bisakah dirinya kelak menjadi pengganti Pratama Arhan di Timnas Indonesia?
Kiprah Djairo Tehubijuluw
Baca Juga: Muka Tegang Roberto Mancini Jadi Sorotan Jelang Duel Arab Saudi vs Timnas Indonesia
Djairo Tehubijuluw merupakan pesepak bola milik MVV Maastricht yang lahir pada 26 Mei 2005 di Belanda, atau saat ini berusia 19 tahun.
Ia sendiri berposisi sebagai bek kiri di MVV Maastricht dan saat ini telah berstatus penggawa tim utama klub kasta kedua Belanda itu.
Soal darah keturunannya, diketahui Djairo Tehubijuluw memiliki darah keturunan Maluku.
Darah tersebut didapat dari kakek dan neneknya yang berasal dari Pulau Saparua.
Dikutip dari akun Instagram @garudas.got.talent, pemain yang akrab disapa Djairo ini punya catatan gemilang dengan mencetak 2 gol dan 3 assist dari 26 penampilan di musim 2024/2024 lalu.
Selain itu, disebutkan bahwa Djairo tak hanya bisa bermain sebagai bek kiri saja, melainkan juga bisa bermain sebagai bek tengah.
Karier Djairo sendiri sejak pertama kali bermain sepak bola bermula di MVV Maastricht.
Dari akademi klub tersebut, ia berhasil naik kelas ke tim U-18 pada 2021 lalu.
Hanya butuh waktu dua tahun saja, Djairo mampu naik kelas ke tim U-21 dan sejak musim lalu sudah rutin masuk ke tim utama MVV Maastricht.
Sayangnya, Djairo belum pernah tampil bagi tim utama di Eerste Divisie musim ini.
Hanya saja dengan musim 2023/2024 yang masih panjang, ia bisa saja mendapat kesempatan untuk tampil.
Jika melihat kiprahnya dan catatannya, Djairo punya potensi besar untuk menjadi bek kiri jempolan bagi Timnas Indonesia.
Apalagi dengan catatan 2 gol dan 3 assist dari 26 penampilan itu, dirinya bisa saja mengikuti jejak Calvin Verdonk yang punya catatan gemilang di level klub sebagai bek kiri.
Selain itu, versatilitasnya yang bisa bermain sebagai bek tengah membuat Djairo layak dilirik Timnas Indonesia untuk menambah kedalaman skuad di lini belakang.
(Felix Indra Jaya)