Suara.com - Semakin dekat jadi kenyataan Timnas Malaysia dilatih oleh Park Hang-seo. Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk Hamidin Mohd Amin, sudah membuat pernyataan.
Datuk Hamidin mengaku sedang membidik mantan pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo, untuk menjadi pelatih baru Timnas Malaysia.
Saat ini kursi pelatih Timnas Harimau Malaya memang sedang kosong usai Kim Pan-gon mengundurkan diri. Untuk sementara, Malaysia dilatih Pau Marti Vicente.
"Saya akan mencari pengganti yang lebih baik dari Kim Pan-gon. Park Hang-seo salah satu kandidat pelatih," ujar Datuk Hamidin Mohd Amin, dilansir dari MakanBola.
Baca Juga: Australia Bawa Winger Bayern Munich Hadapi Timnas Indonesia, Skuadnya Ngeri, 22 Pemain Abroad!
Nama Park Hang-seo memang masih harum dan santer terdengar dalam rumor-rumor pelatih di Asia Tenggara. Namun jika ia bergabung dengan Malaysia, ada beberapa ancaman yang bisa muncul.
1. Malaysia Bermain Kasar
Ancaman pertama memang bernada dan punya tendensi negatif. Pasalnya, tim yang dilatih Park Hang-seo punya reputasi buruk soal sportivitas karena kerap bermain kasar.
Ambil contoh, tentu saja, Timnas Vietnam yang sering jadi sorotan karena permainan mereka terlalu keras menjurus kasar. Tidak hanya saat melawan Indonesia, bahkan Malaysia pun pernah jadi korbannya.
Park Hang-seo selalu punya cara dalam menemukan pemain yang bisa dibentuk sebagai sosok antagonis atau si bengal dalam timnya untuk melakukan “tugas-tugas kotor”.
Baca Juga: Kakeknya Lahir di Jakarta, Pemain Keturunan Ini Tinggal Bikin KTP untuk Bela Timnas Indonesia
2. Batu Sandungan Shin Tae-yong
Kembalinya Park Hang-seo melatih di Asia Tenggara dalam hal ini Malaysia, berpotensi menjadi batu sandungan lagi buat Shin Tae-yong.
Pasalnya, Shin Tae-yong di Timnas Indonesia punya rapor buruk saat menghadapi tim yang dilatih Park Hang-seo. Di level timnas, STY tak pernah menang saat jumpa PHS.
Baik bersama Indonesia senior atau U23, Shin tercatat lima kali melawan Vietnam arahan PHS. Hasilnya, Park Hang-seo menang dalam tiga kesempatan dan dua pertemuan lainnya berakhir imbang.
Kontributor: Aditia Rizki