Suara.com - Pemain keturunan Belanda - Bogor Thomas Poll didorong untuk diangkut ke Timnas Indonesia lewat jalur naturalisasi. Berposisi sebagai bek, Thomas Poll dinilai mumpuni menjadi pesaing Pratama Arhan yang selama ini menjadi bek utama di Timnas Indonesia.
Tapi seberapa hebat Thomas Poll untuk bisa gusur Pratama Arhan yang kadung jadi anak kesayangan Shin Tae-yong.
Kita akan bahasa satu persatu statistik kedua pemain itu, terutama dari harga pasar, pengalaman dan tren bermain.
Pertama, Thomas Poll. Thomas Poll yang lahir di Amsterdam, ternyata memiliki akar Indonesia yang kuat. Kakeknya berasal dari Bogor, sebuah kota di Jawa Barat.
Baca Juga: Tunjukkan Mental Petarung, Timnas Indonesia U-20 Tak Gentar Lawan Argentina
Dengan pengalaman bermain di kompetisi Liga Belanda, Thomas Poll telah membuktikan kualitasnya.
Ia bahkan sempat bermain di tim utama FC Groningen pada usia yang sangat muda.
Saat ini, ia sedang menjalani masa peminjaman di SC Cambuur dan tampil cukup konsisten.
Kecepatan, stamina, dan kemampuan bertahannya yang baik menjadi nilai tambah bagi pemain berusia 22 tahun ini.
Dikutip dari Transfermarket, kini Thomas Poll berada di posisi puncak gaji tertingginya, Rp5,65 miliar pertahun.
Harga pasar Thomas Poll terus naik terutama saat berkarier di Almere City dan SC Cambuur. Dia berpindah dengan status pinjaman.
Bahkan di tahun 2021, FC Groningen mematok harga Rp 1,7 miliar pertahun.
Jauh beda dari Pratama Arhan yang harga pasarnya terus turun di usianya yang masih sangat muda, 22 tahun.
Masih dari Tranfermarket, harga pasar Pratama Arhan terus melorot sejak pindah dari Persebaya hingga kini stuck di Suwon C, liga Korea Selatan.
Harga pasar Pratama Arhan kini cuma Rp Rp3,48 miliar saja. Sudah gitu di Suwon FC cuma jadi alat marketing dan jarang dimainkan.