Dulu Rano Karno Kritik Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Kini Hasil Polesan Shin Tae-yong Bikin Melongok

Senin, 26 Agustus 2024 | 14:04 WIB
Dulu Rano Karno Kritik Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Kini Hasil Polesan Shin Tae-yong Bikin Melongok
Rano Karno dan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (Kolase Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Rano Karno pernah mengkritik timnas Indonesia kebanyakan naturalisasi pemain di era kepelatihan Shin Tae-yong. Namun hasil naturalisasi ini membuahkan hasil.

Momen Rano Karno pertanyakan kebijakan naturalisasi pemain pada November 2022 dalam rapat dengar pendapat Komisi 10 DPR dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI. Kala itu PSSI masih dipimpin Mochamad Iriawan atau Iwan Bule dan Zainudin Amali masih menjadi Menpora.

Namun saat itu Komisi 10 yang membidangi olahraga setuju dengan naturalisasi itu. Hanya saja, Rano Karno yang saat itu meminta jangan terlalu banyak naturalisasi pemain untuk timnas Indonesia.

“Jangan terlalu banyak juga naturalisasi, Pak. Nanti anak-anak kita nggak bisa bersaing. Kalau ukurannya tinggi, tentu mereka (pemain Eropa) lebih tinggi. Fisik mereka pasti lebih baik," ujar Rano Karno dilansir dari kanal Youtube DPR RI yang diunggal 8 November 2022.

Baca Juga: PDIP Bakal Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, karena Sudah Nurut ke Megawati?

Lalu di Juni 2024, Rano Karno masih mempertanyakan soal proyek naturalisasi ini.

Saat ini Timnas Indonesia baru sana ingin naturalisasi Jens Raven dan Calvin Ronald Verdonk.

Rano Karno. [Dok. Instagram Rano Karno]
Rano Karno. [Dok. Instagram Rano Karno]

"Makanya tadi saya sempat tanya, sampai kapan naturalisasi lagi ini? Karena berdasarkan catatan yang saya punya, ada total 13 orang naturalisasi,” kata Rano di rapat Komisi 10 DPR di Kompleks Parlemen Senayan.

Namun Rano Karno pada dasarnya setuju saja naturalisasi untuk pemain Timnas Indonesia.

“Mudah-mudahan anda fun di sini dan bisa memberikan dampak kepada anak-anak, putra-putra Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga: Perbandingan Nilai Pasar Asnawi Mangkualam dan Suphanan Bureerat, Bek Thailand yang Tergusur di Port FC

Naturalisasi dari zaman ke zaman

Ketua harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid [suara.com/Dian Rosmala]
Ketua harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid [suara.com/Dian Rosmala]

Fenomena naturalisasi pemain sepak bola di Indonesia semakin marak dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak era kepemimpinan Nurdin Halid, berbagai nama pemain asing telah dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Lantas, siapa sebenarnya ketua umum PSSI yang paling gencar melakukan naturalisasi?

Pada periode 2003 hingga 2011 di bawah kepemimpinan Nurdin Halid, Cristian Gonzales dan Kim Kurniawan menjadi dua pemain naturalisasi pertama yang membela Timnas Indonesia.

Nama Gonzales bahkan hingga kini masih dikenang sebagai salah satu pemain naturalisasi terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Cristian Gonzales (Instagram/@el_locogoliadorcg10_)
Cristian Gonzales (Instagram/@el_locogoliadorcg10_)

Era kepemimpinan Djohar Arifin (2011-2015) tercatat sebagai periode dengan jumlah pemain naturalisasi terbanyak.

Sebelas nama baru menghiasi skuad Garuda, di antaranya Tonnie Cussell, Ruben Wuarnabaran, Stefano Lilipaly, dan Raphael Maitimo. Menariknya, tidak semua pemain naturalisasi pada periode ini memiliki darah Indonesia.

Pada masa kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Joko Driyono (2016-2019), lima pemain naturalisasi bergabung dengan Timnas Indonesia, termasuk Ilija Spasojevic dan Ezra Walian.

Meski jumlahnya menurun dibandingkan periode sebelumnya, proses naturalisasi tetap berlanjut.

Aksi Sandy Walsh saat memperkuat Timnas Indonesia di laga melawan Irak, 6 Juni 2024 (pssi.org)
Aksi Sandy Walsh saat memperkuat Timnas Indonesia di laga melawan Irak, 6 Juni 2024 (pssi.org)

Mochamad Iriawan yang menjabat sebagai Ketua Umum PSSI pada periode 2019-2023 terlihat lebih selektif dalam melakukan naturalisasi.

Hanya empat pemain yang dinaturalisasi pada masa kepemimpinannya, di antaranya Marc Klok, Sandy Walsh, dan Jordi Amat. Keempat pemain ini memiliki darah Indonesia.

Sejak Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI pada Februari 2023, proses naturalisasi kembali digencarkan.

Nama-nama seperti Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Justin Hubner menjadi bagian dari skuad Garuda.

Rafael Struick menikmati hasil gemblengan Shin Tae-yong di ADO Den Haag. (Instagram/@rafaelstruick)
Rafael Struick menikmati hasil gemblengan Shin Tae-yong di ADO Den Haag. (Instagram/@rafaelstruick)

Uniknya, Erick Thohir menerapkan aturan baru terkait garis keturunan pemain naturalisasi, yakni maksimal hingga kakek atau nenek.

Aturan ini bertujuan untuk mempercepat proses naturalisasi sesuai dengan statuta FIFA.

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa periode kepemimpinan Djohar Arifin merupakan masa di mana proses naturalisasi paling masif dilakukan. Namun, pada masa kepemimpinan Erick Thohir, proses naturalisasi dilakukan dengan lebih selektif dan terarah, dengan fokus pada pemain keturunan Indonesia.

Hasil naturalisasi pemain di bawah Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (Instagram STY)
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (Instagram STY)

Dalam kurun waktu yang relatif singkat, Shin Tae-yong menorehkan prestasi-prestasi gemilang yang membuat sepak bola Indonesia kembali diperhitungkan di kancah Asia.

Sejak menukangi Timnas Indonesia pada akhir 2019, STY telah membuktikan kualitasnya sebagai seorang pelatih kelas dunia.

Dengan pendekatan taktik yang modern dan semangat juang yang tinggi, ia berhasil meramu skuad Garuda menjadi sebuah kesatuan yang solid dan sulit dikalahkan.

Hasilnya pun terlihat dari sederet pencapaian impresif yang telah diraih.

Salah satu pencapaian terbesar STY adalah membawa Indonesia semakin dekat ke Piala Dunia.

Aktor Rano Karno saat ditemui usai jumpa pers film 'Pelangi Tanpa Warna' di Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (27/1/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Aktor Rano Karno saat ditemui usai jumpa pers film 'Pelangi Tanpa Warna' di Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (27/1/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Timnas Indonesia berhasil lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

Ini merupakan bukti nyata bahwa sepak bola Indonesia sedang mengalami kebangkitan yang luar biasa.

Selain itu, STY juga berhasil membawa Indonesia meraih prestasi gemilang di level Asia.

Tim Garuda secara konsisten tampil apik di berbagai ajang, seperti Piala Asia dan Piala Asia U-23.

Bahkan, di Piala Asia U-23, Timnas Indonesia berhasil menembus babak semifinal dan mengalahkan tim-tim kuat seperti Korea Selatan.

Prestasi-prestasi gemilang yang diraih STY tidak hanya membuat haru para pecinta sepak bola Indonesia, tetapi juga membuat peringkat FIFA Timnas Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Dari peringkat 173 saat pertama kali ditangani STY, kini Tim Garuda telah merangkak naik hingga ke peringkat 133.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI