Legenda: Socrates Penentang Diktator dari Lapangan Hijau

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 21 Agustus 2024 | 18:24 WIB
Legenda: Socrates Penentang Diktator dari Lapangan Hijau
Legenda Brasil Socrates, salah satu pesepak bola yang melek politik [tribunemag.co.uk]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia sepak bola seolah punya dunia sendiri. Katanya sepak bola tak boleh dicampuri dengan urusan politik. Sepak bola dikampanyekan harus terbebas dari nilai-nilai politis.

Padahal faktanya sepak bola kerap dijadikan alat politik bahkan jadi korban politik. Meski begitu sangat sedikit pesepak bola yang melek politik dan berani menyuarakan suara-suara akar rumput.

Socrates jadi salah satu pesepak bola yang sadar politik. Bisa dibilang ia adalah penentang diktator dari lapangan hijau.

Memiliki nama seperti filsuf Yunani, Socrates berasal dari keluarga menengah di Brasil. Ayah Socrates bekerja sebagai pengawas keuangan pemerintah negara bagian Igarapé-Acu.

Di wilayah itu, ayah Socrates, Raimundo dianggap bak pahlawan oleh masyarakat lokal. Status keluarga Socrates tidak sembarangan. Maka tak heran jika kemudian Socrates bisa mengenyam pendidikan di sekolah mentereng.

Socrates jadi salah satu pesepak bola yang sadar politik. Bisa dibilang ia adalah penentang diktator dari lapangan hijau. [irishtimes]
Socrates jadi salah satu pesepak bola yang sadar politik. Bisa dibilang ia adalah penentang diktator dari lapangan hijau. [irishtimes]

Socrates tercatat pernah menimba ilmu pendidikan di sekolah terbaik Ribeirão Preto, Colégio Marista. Dalam biografi miliknya yang ditulis oleh jurnalis Tom Cardoso, di rumahnya, ayah Socrates juga membuat perpustakaan kecil.

Di perpustakaan itu berisi buku-buku filsafat dan karya-karya lainnya. Saat pecah kudeta politik di Brasil pada 1964, Socrates mengaku melihat ayahya harus menyingkirkan koleksi buku-buku itu.

"Pada era itu, saya melihat ayah saya merobek buku karan pecah kudeta politik. Saya pikir itu tidak masuk akal karena perpustakaan adalah hal yang paling saya sukai. Saat itu saya merasa ada yang tidak beres, namun saya baru sadar setelah duduk di bangku kuliah," kata Socrates seperti dilansir dari Common Goal.

Socrates diketahui menempuh pendidikan hingga tingkat universitas dan mengambil jurusan kedokteran. Ia jadi sedikit pesepak bola yang memiliki gelar dokter. Bahkan setelah pensiun jadi pemain. Socrates sempat buka praktik di Ribeiro Preto.

Baca Juga: Idap Kanker Stadium Akhir, Sven-Goran Eriksson: Hidup Adalah Kematian

Socrates Dokter dan Revolusioner Lapangan Hijau

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI