Suara.com - Nama Rosan Roeslani jadi perbincangan hangat usai dilantik menjadi Menteri Investasi baru oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (19/8/2024).
Ia resmi dilantik menggantikan Bahlil Lahadalia yang digeser menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sebelum menjabat sebagai menteri, Rosan menjabat wakil menteri BUMN II.
Dirinya memang cukup terkenal dan sering berseliweran di pemberitaan karena rekam jejaknya. Rosan sempat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat pada 2021.
Semakin mendapat perhatian publik namanya usai melaporkan harta kekayaannya saat ini sebesar Rp 860,7 miliar. Harta fantastis untuk seorang menteri yang baru dilantik penuh kontroversi jelang berakhirnya kekuasaan Jokowi.
Baca Juga: Media Vietnam Kasih Bukti Ada Hal 'Tak Lazim' Bikin Marselino Ferdinan Bisa Main di Oxford United
Terlepas dari itu, toh nama Rosan Roeslani sempat bikin heboh dunia sepak bola Indonesia saat ia menjadi salah satu pemegang saham klub Italia, Inter Milan, pada 2013 silam.
Saat itu ia terdaftar sebagai pemegang saham bersama dua sosok yang lekat dan dekatnya, Erick Thohir dan Handy Soetedjo.
Mereka menguasai 70 persen saham I Nerazzurri, sedangkan 30 persen saham masih dipegang oleh pemilik lama yang merangkap Presiden Klub Inter Milan kala itu, Massimo Moratti.
Ketika itu Rosan juga berstatus sebagai Direktur PT Berau Coal Energy, anak usaha dari Bumi Plc.
Ketika ikut joinan bersama Erick dan Handy membeli Inter, peran Rosan justru mendapat sorotan negatif. Tak tanggung-tanggung, komentar negatif itu datang dari miliarder asal Inggris, Nathaniel Rothschild.
Baca Juga: Sambut Marselino Ferdinan di Oxford United, Erick Thohir Beri Pesan Khusus
Awal mula perselisihan Rosan vs Rothschild ini muncul ketika Erick Thohir dan rekan-rekannya termasuk Rosan membayar duit 476 juta USD untuk mendapat saham mayoritas Inter.
Saat itu Inter sedang punya utang sekitar 300 juta euro, jelas duit dari Erick dan Rosan membantu keuangan klub. Tapi duit sebanyak itu yang dikeluarkan jadi bikin Rothschild berkomentar.
Rosan disebut punya masalah di perusahaan Bumi Plc yang dipimpinnya. Ketika itu Rothschild punya 21 persen hak suara di Bumi Plc. Rothschild berkali-kali melayangkan tuduhan penggelapan dana perusahaan kepada Grup Bakrie dan Rosan serta Berau Coal sebagai induk perusahaan.
Pada tahun 2013 itu pula, editor ekonomi The Telegraph, Alistair Osborne. Dia menyatakan bahwa mantan CEO Berau Coal dan direktur Bumi Plc itu pernah diminta pertanggungjawabannya karena telah menghilangkan uang perusahaan sebesar 173 juta dollar AS.
Perseteruan antara Rosan dan Rothschild itu terus berlanjut dengan saling membuat pernyataan hingga Rosan dituduh mencuri dana Bumi Plc senilai Rp 3,1 triliun.
Pada akhirnya, Rosan Roeslani dan kolega-koleganya saat membeli saham Inter Milan itu melepas kepemilikan saham mereka sepenuhnya.
Kontributor: Aditia Rizki